Bensin Kemungkinan Naik Rp 1.000
JAKARTA,SNOL—Harga bensin terutama jenis Premium dan ordering levitra Pertamax harusnya sudah naik. Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Komaidi Notonegoro, hal tersebut diakibatkan nilai tukar rupiah (di atas Rp 13 ribu) dan harga minyak kembali merangsek naik
mendekati US$ 55 terhitung sejak Senin, (16/3) lalu.
“Kisaran kenaikan harga Rp 500 sampai Rp 1.000 per liter,” katanya ketika dihubungi, Selasa, (17/3).
Menurut Komaidi, dorongan kenaikan tersebut berasal dari PT Pertamina (Persero) untuk menyelamatkan margin keuntungan perusahaan. Keputusan kenaikan, menurutnya, bukanlah kewenangan Pertamina belaka. Pemerintahlah, yang berhak menentukan harga bensin. Namun, pemerintah tak bisa begitu saja menaikkan apabila alasan Pertamina menyelamatkan keuangan koorporasi.
“Kalau bensin konsumsi koorporasi sudah harus naik, tapi kalau konsumsi masyarakat tidak semudah itu,” ujarnya. Komaidi mengatakan selain faktor koorporasi, faktor inflasi, dan pertumbuhan ekonomi juga harus dijadikan pertimbangan. Makanya tak semudah itu,” ujarnya
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengusulkan lagi kenaikan harga Premium ke pemerintah. Namun pemerintah enggan mengatakan berapa usulan kenaikannya. “Tak usah disebut berapa karena akan jadi masalah,” kata Direktur Pemasaran PT Pertamina Ahmad Bambang .
Menurut Bambang, Pertamina mengusulkan kenaikan harga Premium karena rupiah terus melemah dan harga minyak mentah dunia juga nai
“Kita kan bicara harga, acuannya bukan asumsi APBN tetapi terhadap harga bulan sebelumnya,” kata Bambang.
Pertamina juga sudah menaikkan harga Premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali dari Rp 6.700 menjadi Rp 6.900 per liter. Sementara untuk harga Premium di luar wilayah itu, naik dari Rp 6.600 menjadi Rp 6.800 per liter atau sama-sama naik Rp 200 per liter. (tmp)