Meningkat, Silpa APBD 2014 Kota Tangerang Capai Rp 700 Miliar
TANGERANG, SNOL Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang 2014 diprediksi meningkat mencapai Rp 700 miliar.
Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan Silpa tahun sebelumnya yang mencapai 600 miliar. Realisasi pendapatan daerah yang melebihi target menjadi salah satu penyebabnya.
“Kenaikan Silpa itu juga bukan negatif. Silpa naik karena realisasi pendapatan daerah Kota Tangerang melebihi target yang telah ditentukan. Kemudian proses lelang contohnya seperti ketika sudah dianggarkan 10 miliar tapi penawaran hanya 9 miliar berarti sisanya masuk Silpa. Dan anggaran pembebasan lahan yang tidak terserap,” kata Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Dadi Budaeri di ahsvet.com ruang kerjanya akhir pekan lalu.
Diketahui, Pendapatan Asli daerah (PAD) juga banyak yang melebihi target. Seperti pajak PBB dari target 290 miliar, telah berhasil terealisasi 252 miliar atau sekitar 85,4 persen. Sedangkan realisasi perolehan dari BPHTB sudah mencapai 80 persen per Oktober dari target 277 miliar.
“Saya berharap pada tahun 2015, realisasi penyerapan APBD bisa lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Sehingga Silpa pada akhir tahun anggaran 2015 nanti dapat ditekan lebih rendah dibandingkan tahun 2014,” ujarnya.
Untuk itu, Dadi meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Tangerang, agar lebih cermat meneliti laporan keuangan yang telah dilaksanakan. Pihaknya merasa perlu melakukan check and recheck secara seksama. Sebagai langkah perbaikan pengelolaan keuangan daerah ke depan.
Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang, Hapipi menjelaskan, Silpa tersebut terjadi karena ada proyek/tender melalui elektronik yang belum berjalan tahun 2014. Kemudian, pembebasan lahan yang tidak terealisasi, kegiatan di SKPD yang tidak terealisasi, pendapatan bertambah dan yang lainnya.
“Dalam paripurna sudah ditetapkan Silpa tahun ini sejumlah 680 miliar. Silpa itu bisa positif dan negatif juga kaitan dengan kinerja keuangan. DPRD akan mempertanyakan kenapa Silpa itu muncul dan bisa meningkat dalam LKPJ dan LPJ Walikota pada Mei 2015 nanti,” katanya.
Politisi asal Golkar itu menambahkan, naiknya Silpa juga berdampak negatif seperti perencanaan yang tidak matang. Jadi jangan hanya perencanaan saja yang sampai nafsu tapi semangat untuk realisasinya tidak ada. Selanjutnya, Silpa akan digunakan untuk menutupi biayai defisit anggaran agar dapat tepenuhi sehingga silpa tahun berjalan 0 rupiah.(uis/made/satelitnews)