Rp 125 Miliar untuk Melawan Banjir Kali Sabi di foodphilosophy.com Kota Tangerang

f-walikota Tangerang Arief Wismansyah meninjau pintu air Kali Sabi, Rabu 3 desember 2014. Pemkot menganggarkan Rp 25 miliar untuk Pengendalian Banjir di Kali Sabi dan sekitarnya-uis adi dermawan satelitnews

TANGERANG,SNOL Pemkot Tangerang sudah menganggarkan dana jumbo sebesar 125 miliar rupiah untuk mengatasi banjir di sepanjang Kali Sabi yang melintasi sejumlah perumahan padat penduduk, pada tahun 2015.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan penanganan banjir Kali Sabi dilakukan dengan dua program. Pertama, melakukan penurapan sepanjang 850 meter di wilayah Kecamatan Periuk dengan dana 100 miliar rupiah dari Kementrian Pekerjaan Umum. Program kedua, melakukan revitalisasi Situ Bulakan. Untuk revitalisasi, Pemkot Tangerang telah menyediakan dana sebesar 25 miliar rupiah.

Penuraban di wilayah Kecamatan Periuk diprediksi mampu mengendalikan banjir di wilayah Pondok Arum, Periuk Jaya, Benua dan Taman Cibodas Kota Tangerang. Wilayah-wilayah tersebut merupakan langganan banjir setiap kali musim hujan datang.

“Pemerintah pusat yang bangun turabnya, tapi Pemerintah Kota Tangerang juga menganggarkan dana pendampingan sebesar Rp 25 miliar untuk program pengendalian banjir di situ bulakan dengan pembuatan sistem folder,”ungkap Arief saat saat melakukan monitoring ke Kali Sabi, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Rabu (3/12).

Pemkot Tangerang juga berencana membangun kolam retensi di lahan seluas 6,75 hektare. Namun rencana itu masih dikaji karena ada lahan milik PT Jamsostek dalam denah lokasi kolam retensi.

Arief mengaku optimis dengan adanya upaya pembangunan infrastruktur ini bisa mengatasi banjir 100 persen dalam kurun waktu 3-4 tahun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang, Nana Trisyana menambahkan untuk pembangunan turab Kali Sabi perlu dilakukan pembebasan lahan terlebih dahulu. Pihaknya tengah menghitung bidang tanah yang terkena proyek tersebut. “Masih didata, tapi kebanyakan yang ada tanah milik pabrik,” jelasnya.

Selain program penuraban, Pemkot Tangerang juga melakukan program lain berupa pengerukan sedimen-sedimen sungai yang sudah berjalan, normalisasi kali angke dan cisadane serta memperbanyak pompa-pompa air untuk menyedot air dari permukiman.

“Kemarin kita sudah ada pengecekan pompa-pompa supaya dapat difungsikan dengan baik. Kita juga waspada dengan banjir kiriman, antisipasi genangan-genangan air, membangun sumur resapan dan lainnya sehingga masalah banjir dapat teratasi,” kata Nana.

Skenario pengendalian banjir di Kota Tangerang, juga mencakup pembangunan turap di Kali Cirarab dan Kali Ledug serta pembangunan pintu air di Kali Cirarab dan Situ Bulakan.

Ada juga upaya penanganan banjir dengan melakukan normalisasi Kali Angke. Saat ini, penyelesaian program normalisasi Kali Angke sudah sampai 80 persen. Sisanya, sebesar 20 persen masih terkendala pembebasan lahan. Pemkot Tangerang sudah meminta tambahan waktu kepada KemenPU terkait pembebasan lahan.

“Untuk pembebasan menjadi tugas Pemkot, tapi karena waktunya tinggal satu setengah bulan lagi, kita minta perpanjangan. Dijten bilang akan usulkan ke Kementerian Keuangan sehingga pernurapan bisa selesai 100 persen pada tahun 2015,” jelasnya.(uis/gatot/satelitnews)