JORR II Tersendat Harga Pembebasan Lahan

f-lahan jor ii-satelitnews

TANGERANG,SNOL Pembebasan lahan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II rute Serpong-Kunciran-Cengkareng berlangsung lambat.

Pembebasan tersendat besaran ganti rugi antara yang diinginkan warga dengan tim penaksir harga dari pemerintah. Hingga Oktober, proses pembebasan lahan masih di bawah 50 persen. Padahal tol sepanjang 15,89 km itu ditargetkan beroperasi pada 2015

Kegiatan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol JORR II di Kota Tangerang terdiri dari dua ruas yaitu Ruas Kunciran- Serpong dan cheap levitra canada Ruas Cengkareng- Batuceper–Kunciran. Wilayah yang akan dibebaskan berada di lima kecamatan, yaitu Benda, Batuceper, Tangerang, Cipondoh, dan Pinang.

Rencana pembangunan tol JORR II ruas Kunciran-Serpong terletak di only for you Kelurahan Kunciran dan Kelurahan Kunciran Indah dengan panjang tol 1,7 km. Luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 15,6 hektar dengan jumlah bidang 484 bidang. Hingga kini berdasarkan informasi yang diperoleh total realisasinya baru mencapai 23,17 persen.

Asda I Kota Tangerang, Syaeful Rohman mengatakan pada ruas Kunciran-Serpong, terdapat kendala adanya tanah milik pengembang dan prasarana umum (PSU) pengembang PT Alam Sutera yang belum diserahkan ke Pemerintah Kota Tangerang.

“Tanah itu berada di Kelurahan Kunciran Kecamatan Pinang dengan volume bidang 137 seluas 55.287 meter. Sedangkan pembebasan lahan warga di Kelurahan Kunciran Indah ada sebanyak 124 bidang yang belum terselesaikan,” katanya.

Syaeful menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali mengelar rapat koordinasi dengan pengembang supaya mencari lahan pengganti prasarana dan sarana umum yang terkena pembebasan. Sedangkan untuk menyelesaikan 124 bidang di Kunciran Indah ditindaklanjuti dengan pendekatan tokoh masyarakat dimediasi oleh kepala kelurahan setempat.

Sementara itu, pembebasan lahan ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran yang meliputi lima kecamatan dan 12 kelurahan juga tersendat. 12 kelurahan yang terkena gusuran yakni Benda, Pajang, Jurumudi, Belendung, Batujaya, Batusari, Tanah Tinggi, Buaran Indah, Poris Plawad Indah, Cipete, Pakojan, dan Kunciran Jaya. Panjang rencana jalan tol tersebut mencapai 14,19 km. Luas lahan yang akan dibebaskan sejumlah 2.497 bidang dengan luas lahan 139,26 hektar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Satelit News, progres rencana jalan tol JORR II ruas Cengkareng-Bateceper-Kunciran terhadap luas tanah baru mencapai 7,43 persen. Kendala pembebasan lahan di ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran adalah masyarakat menginginkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diajukan tim apraisal (penaksir) dari tim independen.

Warno, warga Kelurahan Blendung Kecamatan mengatakan sangat keberatan dengan besaran uang ganti rugi atas tanah proyek JORR II Cengkareng – Batuceper -Kunciran. Pihak panitia pengadaan tanah (P2T) atas nama pemerintah, menurut Warno, cenderung tidak transparan.

“Saya melihat ada aspek bisnis untuk kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa kali pertemuan yang telah dilaksanakan tidak mampu mengakomodir aspirasi kami yang menuntut besaran ganti rugi yang wajar dan tidak menyengsarakan,”ujar pria yang tanahnya seluas 400 meter terkena rencana penggusuran JORR II.

Dia mengungkapkan dalam surat undangan no 75/PPT-KT/U-Musy/IV/2013 tanggal 10 April 2013, harga yang ditawarkan para pemilik tanah yaitu tanah darat Rp900.000 per meter, tanah sawah Rp.485.000 per meter serta harga bangunan dan sapras yang tidak jelas.

“Besaran uang ganti rugi itu sangat rendah atau tidak wajar bahkan tidak manusiawi. Maka kami jelas menolak dan just try! tidak akan melepas tanah dengan harga yang ditawarkan,” ungkapnya.

Pihaknya bersama 39 warga Belendung lainnya mengusulkan harga dengan rincian tanah sawah Rp3 juta per meter, tanah darat Rp5 juta per meter, Bangunan Permanen Rp3 Juta per meter, bangunan semi permanen Rp2,5 juta per meter, biaya pengalihan makam Rp2,5 juta per meter dan sarana pra sarana /benda lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

“Harga itu sudah kesepakatan warga. Tapi kami juga tidak bersifat kaku, harga tersebut masih kita bisa rundingkan asal pihak JORR II ada itikad baik. Tapi yang jelas kalau harga serendah itu kita menolak karena harga tanah ditempat lain pun sudah naik,” jelasnya.

Asda I Kota Tangerang Syaeful Rohman mengatakan harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan perhitungan pasaran oleh tim aprisial. Dan pihaknya juga mengungkapkan akan memberikan ganti untung bukan ganti rugi.

“Tim apraisial juga melibatkan lembaga konsultan yang independen. Harga yang ditawarkan memang bukan mengarah pada nilai NJOP tapi lebih mengarah pada nilai pasaran termasuk kerugian sosial juga dihitung,” jelasnya.

Dia berharap dalam proyek nasional yang merupakan kepentingan umum, warga harus memahami. Apabila tidak ada titik temu pembayaran dilakukan melalui pengadilan.(uis/gatot/satelitnews)