Peserta Jambore 2 FKPPAT Jalan kaki 10 Km Tanam Ratusan Bibit Pohon
Peserta Jambore 2 Forum Komunikasi Pecinta dan Penggiat Alam Tangerang (FKPPAT) yang digelar di Alun-alun Ahmad Yani, sejak Jumat hingga Minggu (15-17/6), punya cara unik untuk bersih-bersih dan menanam bibit pohon. Mereka mengitari kota untuk melakukan kegiatan lingkungan itu.
Dengan mengenakan seragam kaos serba hijau, kedua tangan menggenggam bibit pohon, ratusan para pecinta alam dari seluruh Indonesia berjalan dengan mantap mengitari Kota Tangerang. Hanya dua botol air mineral berukuran 600 ml sebagai modal mereka ketika haus. Wajar saja, perjalanan antara Alun-alun Ahmad Yani menuju tiga titik penanaman lumayan jauh kurang lebih 10 km.
Masing-masing kelompok menyebar ke tiga titik yakni, Stadion Benteng, Bantaran Sungai Cisadane yang membentang di sekitar Pasar Lama, dan daerah pemakaman tanah Gocap. Tidak hanya menanam, dalam perjalanan menuju lokasi penanaman itu pecinta alam gabungan dari siswa, mahasiswa dan umum itu juga memungut sampah yang bisa didaur ulang.
“Sampah ini nantinya akan kami buat prakarya di hari Minggunya (kemarin,red),” ujar Nita Fitri Jayanti (23), salah seorang peserta yang mengikuti Jambore 2 FKPPAT tersebut. Sampah-sampah seperti botol maupun plastik bekas, dimasukan ke dalam kantong besar berwarna hitam.
Nita, Novri Suryanto (16) dan Arif Adi Saputra (16) yang masuk pada kelompoknya, tiba pada pos pertama, Stadion Benteng. Setelah mendapat arahan dari panitia Jambore 2 FKPPAT, mereka bertiga bergegas mencari lahan kosong untuk ditanami bibit pohon yang sudah mereka bawa dari basecamp.
Bukan hanya cangkul atau perlengkapan menggali tanah untuk menanam bibit saja yang mereka bawa. Ranting pohon yang tajam dan juga batu di sekitar pun mereka dijadikan alat untuk menggali tanah. “Hitung-hitung melatih kreatifitas kita juga,” kata Novri sembari tertawa.
Dengan cekatan, siswa yang juga tergabung dalam sispala Padeltta SMK PGRI 2 Kota Tangerang itu, melancipkan ujung ranting dan memahat tanah hingga kedalamannya lumayan untuk jadi lahan subur si bibit pohon.
Dengan kerja sama bertiga, satu pohon berhasil ditanam dengan cepat. Setelah itu, mereka pun harus bergegas menuju lahan terbuka lain di fecledmi.org bantaran kali kecil di sebrang Stadion Benteng.
Sesuai dengan tema, yaitu Bersatu Untuk Hijau, sekitar dua ratus pecinta alam dari seluruh Tangerang itu memang dituntut untuk membuat hijau kota dan berbaur pada masyarakat. “Biasanya kami memang masuk hutan, namun kali ini dengan konsep go green kami ingin menyatu dengan masyarakat perkotaan untuk sosialisasikan cintai lingkungan dan lakukan penanaman pohon,” jelas Ade Priyanto, Ketua Umum FKPPAT, saat ditemui Satelit News di sela acara kemarin (1/6).
Lebih lanjut Ade menjelaskan, dalam kegiatan Jambore yang kedua ini ada 70 siswa pecinta alam (sispala) dan 18 organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari seluruh Tangerang yang terlibat. Jika ditotalkan secara keseluruhan, jumlah pecinta alam di Tangerang raya, berjumlah dua ratus lebih.
Selama tiga hari kegiatannya, Ade menjelaskan, para peserta maupun panitia, membuka tenda masing-masing dilapangan yang berada dipusat kota tersebut.(pramita/jarkasih)