Pengurus Persikota Diminta Bertanggungjawab

TANGERANG,SNOL Desakan agar Persikota bangkit dari mati suri jelang bergulirnya Divisi Utama kembali digu­lirkan. Mantan Manajer Persikota, Ach­mad Dasuki meminta para pengurus Persikota yang kini memegang mandat bertanggungjawab atas kelangsungan hidup klub yang dulunya kebanggaan warga Kota Tangerang tersebut.

Menurut Dasuki, Persikota sekarang tidak memiliki kepengurusan yang lengkap sehingga gagal berjalan mak­simal. Selain itu, tak ada program kerja yang jelas untuk menjamin berjalannya organisasi Persikota.

“Eksistensi Persikota itu tanggungjawab pengurus. Lengkapi dulu pengurusnya. Setelah itu buat program kerja. Para pen­gurus itu harus punya program kerja ba­gaimana caranya agar Persikota berjalan. Kalau tidak mampu, sebaiknya serahkan kembali Persikota ke pemerintah daerah Kota Tangerang. Karena Persikota ini milik masyarakat Kota Tangerang,”ujar Dasuki, kemarin. Sebelumnya, desakan serupa dilontarkan Yoshua Eka, pengurus Benteng Mania Fans Club (BMFC). Dia menuntut agar para pengurus Persikota bertanggungjawab atas kelangsungan klub tersebut. Menurut Yoshua, Persikota merupakan aset daerah sehingga nasib­nya harus diperjuangkan.

Ketua Umum Persikota Tangerang, Hendra Suhada merespon desakan terse­but. Dia mengajak seluruh pihak yang peduli dengan Persikota untuk sama-sa­ma menghidupkan kembali Bayi Ajaib.

Hendra mengklaim sudah ada calon – calon sponsor yang berminat bekerjasa­ma dengan Persikota. Tapi pihaknya terhalang legalitas karena selama ini hanya bekerja dengan modal surat keputusan (SK) PSSI tentang pengang­katan Ketua dan i recommend Sekretaris Umum Per­sikota saja. Sedangkan pihaknya tidak memiliki surat-surat menyangkut PT Persikota yang telah dibuat oleh para pengurus lama Bayi Ajaib.

Dia mengajak seluruh pihak yang peduli terhadap Persikota untuk bersa­ma-sama mengurus Tim Kuning Biru. Pengurus Persikota, kata Hendra, ter­buka terhadap berbagai kemungkinan atau opsi yang akan ditawarkan untuk menghidupkan Bayi Ajaib. Termasuk jika ada pihak yang menginginkan manajemen Persikota terpisah dari pen­gurus klub yang dulunya kebanggaan warga Kota Tangerang itu.

“Kalau itu demi kebaikan kenapa tidak ? Itu bisa terjadi asalkan jelas akuntabilitas, tidak sekadar wacana dan retorika. Tidak ada permasala­han. Komitmennya yang saya ingin tahu,”ujar Hendra. Seperti diketahui, Kompetisi Divisi Utama 2014 dijad­walkan berlangsung Februari menda­tang. Tapi hingga pertengahan Januari, tak ada tanda-tanda Persikota memper­siapkan tim. Kompetisi Divisi Utama 2014 akan diisi 64 klub, yang terbagi dalam delapan grup. Namun PSSI harus melakukan verifikasi terhadap peserta Divisi Utama yang merupakan gabungan dari Divisi Utama ISL dan IPL tahun 2013 serta tim promosi Di­visi I tahun 2013. (gatot)