Tigaraksa dan Mauk Tertinggi DBD

TIGARAKSA,SNOL Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mencatat, sejak Januari hingga Mei 2012 sebanyak 65 orang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita paling banyak berada di Desa Pasir Nangka Kecamatan Tigaraksa dan Kecamatan Mauk.
“Hingga Mei pekan ini sudah sekitar 65 orang yang terkena DBD. Paling banyak di Desa Pasir Nangka Kecamatan Tigaraksa dan Kecamatan Mauk,” ungkap Yully Soenar Dewanti, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Tangerang kepada Satelit News, Kamis (24/5).
Menurut Yully, sepertinya terjadi peralihan serangan DBD di Kabupaten Tangerang dalam siklus tahun ini. Tahun lalu, serangan DBD sejak awal tahun paling banyak terjadi di Kecamatan Kelapa Dua dan Curug. “Ini bukti kesadaran masyarakat di wilayah itu sudah mulai membaik. Sementara untuk wilayah yang banyak diserang DBD masih kami periksa lebih lanjut,” terang wanita berambut panjang ini.
Penanganan DBD dengan fogging, menurutnya tidak selamanya efektif jika pola hidup masyarakatnya masih buruk. Untuk itu, Dinkes tengah menggalakkan program Desa Bebas Jentik. “Kegiatan ini berbentuk sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat setiap hari. Alhamdulillah hasilnya cukup terlihat dari tahun ke tahun,” ucapnya.
Pihaknya berharap masyarakat bisa menjaga lingkungannya dengan mengeringkan tempat yang bisa menjadi sarang jentik nyamuk. Peran serta Rumah Sakit (RS) untuk melaporkan penyakit DBD pun diharapkan guna mengetahui perkembangan peredaran wabah yang diakibatkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut. “Data itu penting sebagai analisa kami juga karena sampai saat ini masih ada RS yang susah melaporkan data rekam mediknya,” keluhnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni menambahkan, khusus untuk Kecamatan Cikupa memang masuk wilayah endemis penyakit DBD. Pada April lalu Puskesmas Cikupa dan PT Miyako sudah melakukan fogging ke Desa Telaga. Data yang diterimanya hingga pekan ini warga yang positif DBD hanya enam orang. Rinciannya Cibadak 1 orang, Sukamulya 2 orang, Cikupa 1 orang, Talaga 1 orang dan Sukanegara 1 orang.
“Warga itu banyak yang terkena suspek dan demam karena penyakit lain. Jika dibutuhkan fogging akan dilakukan lagi. Namun yang terpenting bukan persoalan foggingnya tapi juga pola hidup masyarakat di wilayah itu,” tuturnya.
Pada kesempatan lain, Wakil Gubernur Banten, Rano Karno mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Tangerang waspada serangan DBD. Menurutnya fogging tidak bisa menyelesaikan sepenuhnya serbuan penyakit itu. “Kesadaran masyarakat sangat penting, ayo gotong royong dan kerjasama menjaga kebersihan lingkungan. Rawat lingkungan dengan baik dan bersihkan sarang nyamuk atau jentik nyamuk,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga Rt 01/01, 02/01, 06/01 di Desa Telaga Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang diduga diserang penyakit Demam Berdarah (DBD). Sejumlah orang dikabarkan sakit dengan ciri-ciri menderita DBD. Warga Desa Telaga Rt02/01, Agus mengaku, serangan penyakit yang diduga DBD itu sudah berlangsung sepekan lalu. “Warga di Rt tersebut ada sekitar 8 orang yang diduga kena DBD,” ungkapnya.
Lanjut Agus, Desa Telaga memang kerap diserang penyakit DBD. “Tetapi bulan ini belum ada fogging. Paling tidak Dinas Kesehatan (Dinkes) harus bertindak,” pungkasnya. (fajar aditya/jarkasih)