Gubernur Sebelumnya Takut Bangun Transportasi Massal
JAKARTA,SNOL Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau kerap disapa Ahok hari ini diundang sebagai pembicara di depan siswa SMA Kanisius, orang tua dan cialis online 50mg tamu undangan. Selama acara ini berlangsung, beberapa siswa, orang tua, guru dan masyarakat umum melalui sesi tanya jawab berinteraksi langsung dengan mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok yang tiba di lokasi tepat pukul 13.30 WIB itu, memberikan kuliah umum singkat tentang program-program yang dia jalankan bersama Gubernur DKI Joko Widodo atau yang sering disapa Jokowi.
Dalam sambutannya, Ahok sempat menyindir pemerintah sebelumnya yang tidak pernah berani membangun alat transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) atau Monorel. Pemerintah sebelumnya tidak berani mengambil resiko karena takut tidak terpilih kembali di http://georgiaathletichospitality.com/lowest-price-cialis periode berikutnya.
“Kenapa MRT tidak pernah dimulai? Kenapa tidak berani membangun sungai-sungai dan terowongan dan merapikan jalan layang? Ya memilih mengulur-ulur waktu saja kan supaya terpilih kembali di periode berikutnya. Saya nggak usahlah begitu,” ujar Ahok dari SMA Kanisius di Menteng Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9).
Dalam kesempatan tersebut, seorang siswa bertanya tentang bagaimana cara mengatasi kemacetan ketika sekumpulan orang berdemo di depan Bunderan Hotel Indonesia (HI) sebagaimana yang kerap terjadi akhir-akhir ini. Pertanyaan yang mengundang tepuk tangan peserta ini dijawab Ahok dengan santai dan jenaka.
“Polisi tidak berada di bawah kendali Gubernur dan Wakil Gubernur. Untuk bisa atur polisi maka kantor kami (Jokowi-Ahok) harus pindah dari Medan Merdeka Selatan ke Medan Merdeka Utara alias kantor presiden,” jawab Ahok dan disambut tepuk tangan riuh dari seluruh peserta kuliah umum dan cheap cialis order online tamu undangan di aula lantai dua SMA Kanisius. (ian/JB/jpnn)