Hari Pertama Kerja, Ribuan PNS di Banten Mangkir

BANTEN,SNOL Seperti sudah menjadi tradisi, hari pertama kerja usai libur Lebaran, ratusan pegawai negeri sipil (PNS) di sejumlah kota/kabupaten di http://alliedexpress.com.au/soft-cialis Banten tidak masuk kerja.

Alasannya beragam, mulai dari dinas luar kota, sakit, cuti, hingga tak ada keterangan alias membolos.

Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sebanyak 389 PNSkedapatan tidak masuk kerja, rinciannya, 233 PNStidak mengikuti apel pagi dan 156 PNSlainnya tidak masuk dengan berbagai alasan.

“Seharusnya ada 1.445 PNSyang wajib apel pagi, yang datang hanya 1.056 PNSsaja,” kata Kabid Kepegawaian Dinas Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (DKPP) Kota Tangsel, Erwin Gemalaputra, Senin (12/8).

Ke-156 PNSyang tidak masuk kerja yakni 23 orang tengah dinas keluar kota, 14 orang sakit, 28 orang izin, dan 91 orang lainnya cuti. “Sedangkan sisanya 233 PNSlainnya tidak mengikuti apel dan halal bihalal tanpa keterangan,” tambah Erwin.

Di Kabupaten Tangerang, Kepala Bagian Kepegawaian Daerah setempat, Yani Sutisna mengatakan, sejauh ini hasil inspeksi mendadak yang dipimpin Wakil Bupati Hermansyah di lingkup Sekretariat Daerah semua pegawai masuk.

“Sedangkan untuk pegawai di kantor dinas lainnya saya belum terima laporan. Mungkin dua hari lagi baru bisa terlihat berapa pegawai yang tidak masuk,” katanya.

Sekretaris Derah Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad menambahkan, secara keseluruhan semua pe-gawai di Setda Kabupaten Tangerang hadir. “Kalau ada yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas, kami akan berikan sanksi sesuai dengan aturan kepegawaian,” pungkasnya.

Dari pantauan Satelit News, saat digelar sidak Wakil Bupati Hermansyah ke sejumlah ruangan pada bagian-bagian di lingkup Setda Kabupaten Tangerang tampak ramai. Sejumlah pegawai terlihat sibuk berhalal bi halal sesama rekan pegawai. Sayangnya usai sidak sekitar pukul 14.00 Wib, hampir seluruh kantor dinas kosong karena pegawai sudah pulang meski belum jam pulang kerja.

Di Kota Tangerang, sebanyak 125 PNS tidak hadir di hari pertama kerja usai libur lebaran. Mereka izin tidak masuk karena cuti dan izin. “Kalau dari data yang kami miliki, tidak ada pegawai yang bolos. Hanya saja ada sekitar 125 orang yang cuti dan izin sakit,” kata Kepala Inspektorat Kota Tangerang, Dadi Budaeri, Senin (12/8).

Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang, Amal Budi Herawan membenarkan, berdasarkan daftar hadir di seluruh instansi tidak ada satu pun pegawai yang membolos tanpa alasan jelas. “Seluruh pegawai hadir. Semuanya mengikuti ketetapan yang dibuat Pemkot Tangerang,” ujarnya.

Di Kabupaten Serang, sebanyak 42 PNS tak masuk kerja meski Bupati Ahmad Taufk Nuriman mengin-truksikan mewajibkan untuk bekerja. Ketidakhadiran 42 PNS tersebut dengan berbagai alasan yakni, izin, cuti, tanpa keterangan dan kesiangan.

“Untuk 42 PNS itu akan kami panggil untuk dimintai keterangannya, kemudian akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Serang, Rif’ah Maftuty kemarin.

Secara rinci ia mengatakan, ke 42 PNS yang tak masuk kerja pada hari pertama terdapat pada tiga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) meliputi sebanyak 20 orang dikarenakan cuti, 6 orang izin, 6 orang kesiangan, dan 10 orang tanpa keterangan.

Di Pandeglang lebih parah lagi. Sebanyak 424 PNS-nya bolos alias tanpa keterangan (TK) di hari pertama masuk kantor setelah liburan dan cuti bersama Idul Fitri 1434 H. Selain itu, yang diketahui izin sebanyak 105 orang, sakit 53 orang dan cuti sebanyak 59 orang. Namun demikian, jumlah pegawai yang masuk dirata-ratakan meningkat dari tahun sebelumnya dari 62 persen menjadi 69,89 persen.

Hal itu diketahui, dalam sidak tim Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, Wakil Bupati Heryani didampingi sejumlah pejabat terkait lainnya.

“Yang kehadirannya tertinggi, kantor Korpri dan click here Kelurahan Karaton, yaitu 10 persen. Sedangkan yang terendah kantor Ketahanan Pangan hanya 56 persen,” kata Kepala BKD Kabupaten Pandeglang, M. Amri, Senin (12/8).

Sementara di lingkungan DPRD, untuk staf Sekwan kehadiran mencapai 98 persen, sedangkan anggota DPRD yang masuk kantor hanya 4-5 orang. Bahkan ruang ketua, tiga wakil ketua serta ruang Badan Kehormatan Dewan (BKD) masih tertutup rapat.

Di Lebak, Kabid Pengadaan dan Pembinaan Pegawai BKD Lebak mengatakan masih merekap para pegawai yang tidak masuk kerja izin atau bolos.

“Sebagian besar yang tidak masuk tersebut lantaran izin, bahkan ada juga yang sakit,” tukas Apipudin sambil menutup ponsel.

Wakil Gubernur Banten, Rano Karno memerintahkan setiap kepala SKPD untuk memeriksa dan mencatat setiap pegawai yang tidak hadir dan kemudian melaporkannya ke BKD Provinsi Banten. “BKD diharapkan merumuskan sanksi tegas kepada pegawai yang tidak hadir,” tegas kata Rano saat memimpin apel pagi di www.100krefresh.com halaman KP3B, kemarin.(pramita/aditya/kiki/arief/mardiana/ahmadi/deddy)