Tak Bayar Uang Perpisahan, Ijazah Murid SD Ditahan Sekolah

SERANG,SNOL Hanya gara-gara tak bayar biaya perpisahan sebesar Rp 100.000, ijazah Riska Safitri (13) ditahan pihak SD Negeri Cipocok Jaya 1, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang.

Riska yang kini sudah diterima di SMP Negeri 5 Kota Serang, kebingungan saat diminta ijazah asli untuk persyaratan masuk SMP.

Budi (38), orang tua Riska mengeluhkan tindakan pihak sekolah tersebut. Menurutnya iuran biaya perpisahan itu sifatnya tidaklah wajib.

“Kalau kami mampu sudah kami bayar. Katanya, kalau belum bayar uang perpisahan, ijazah tetap tidak akan diberikan,” keluh Budi, warga Banjarsari Permai, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, kemarin.

Pungutan itu sifatnya sukarela atau tidak diwajibkan. Tidak disertai dengan kwitansi pembayaran, seperti pembayaran-pembayaran resmi di lembaga pendidikan.

”Menurut komite sekolah, iuran perpisahan itu tidak wajib. Tapi anehnya, hanya gara-gara itu ijazah anak saya ditahan,” ujar.

Kepala SDN Cipocok Jaya I, Abdul Jawad mengatakan, sekolah sebenarnya tidak punya niatan untuk menahan ijazah siswa. Apalagi hanya dengan alasan uang. Namun karena anggaran perpisahan Rp100.000 merupakan kesepakatan orangtua siswa, maka apabila ada yang nung-gak, orangtua siswa tersebut harus bertanggungjawab.

“Tidak ada gunanya kami harus menahan ijazah siswa. Apalagi ijazah tersebut sebagai syarat untuk melanjutkan sekolah. Adapun terkait tunggakan, itu berdasarkan kesepakatan orangtua siswa,” kilah Jawad.

Ia mengakui mempunyai murid bernama Riska Safitri dan best way to use cialis ijazahnya masih berada di sekolah. “Ini hanya masalah komunikasi saja. Kalau datang baik-baik, apalagi kalau tidak mampu tidak akan kami tahan. Sudah banyak ijazah yang kami berikan, tanpa harus melunasi tunggakan,” ujarnya.

Kepala Bidang TK SD Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang, Bachraeni menuturkan, apabila siswa tersebut membutuhkan ijazah untuk melanjutkan sekolah, maka ijazah itu harus segera diberikan. “Besok (hari ini, red) ambil, nanti saya telepon kepala sekolahnya,” janjinya. (app/adh/eman/bnn)