Paripurna DPRD Kota Tangerang Amburadul

TANGERANG,SNOL Sidang paripurna DPRD Kota Tangerang, Selasa (9/4) berlangsung ‘kacau’.

Paripurna dengan agenda “Tanggapan Walikota atas Pandangan Fraksi Mengenai RPJPD 2005-2025 dan Jawaban Fraksi Terhadap Tanggapan Walikota atas Raperda Inisiatif tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di very good site Kota Tangerang” diwarnai ketidaksiapan Fraksi Demokrat menyampaikan jawaban.

Semula, sidang berlangsung lancar. Wakil Walikota Tangerang Arief R Wismansyah membacakan Jawaban Walikota selama hampir 20 menit tanpa masalah.

‘Insiden’ mulai muncul ketika memasuki acara kedua yakni Jawaban Fraksi atas Tanggapan Walikota mengenai raperda inisiatif DPRD. Saat itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine mempersilahkan masing-masing fraksi membacakan jawabannya. “Untuk kesempatan pertama kami berikan kepada Fraksi Demokrat. Kepada juru bicaranya kami persilahkan,” kata Herry.

Namun sekian lama ditunggu, tidak ada satu pun juru bicara Demokrat yang maju. Ketua Fraksi Demokrat, Eddy Ham yang biasanya langganan menjadi juru bicara juga nampak tidak beringsut dari tempat duduknya.

Melihat situasi yang mulai tidak beres itu, Herry kembali mengulangi kalimatnya. “Kepada Fraksi Demokrat dipersilahkan,” tegasnya. Namun sekali lagi, tetap tidak ada satupun yang maju. Suasana perlahan riuh. Sementara sejumlah anggota DPRD nampak saling memandang.

Herry pun melanjutkan kalimatnya. “Rupanya ada miss (komunikasi), seharusnya yang membacakan adalah Banleg (Badan Legislasi-red). Kepada Banleg apakah sudah siap,” tanya Herry lagi.

Kali ini anggota Dewan nampak kebingungan. Terlebih Ketua Banleg Fauzan Manafi Albar sebelum memasuki acara kedua nampak izin keluar dan belum kembali.

Anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Hapipi kemudian mengajukan interupsi. “Interupsi ketua, untuk pembacaan jawaban fraksi kami siap,” kata Hapipi.

“Oh ya, bagaimana kalau kita sepakati fraksi yang siap saja dulu membacakan jawabannya, fraksi mana saja yang siap?” tanya Herry.

Sejumlah perwakilan fraksi pun mengacungkan tangan. Selain Golkar, mereka adalah Fraksi PKS, Fraksi PAN, Fraksi PDIP, Fraksi Gerindra dan Fraksi Nurani Bangsa.

Namun Herry kembali meralat ucapannya. “Mohon maaf, ini katanya Pak Wali menerima jawaban fraksi. Jadi kita sepakati saja secara aklamasi bahwa jawaban fraksi diterima, bagaimana setuju?”tanya Herry.

Sebagian anggota DPRD belum bulat memberi suara meski mengatakan setuju. “Bagaimana setuju?” tanyanya ingin meyakinkan sekali lagi. “Setuju…,”kata anggota dewan kali ini kompak. “Dug” palu sidang pun diketuk manandakan persetujuan atas jawaban fraksi tanpa pembacaan. Sidang pun berlanjut dengan do’a dan penutup.

Herry Rumawatine yang ditemui usai acara menampik Fraksi Demokrat tidak siap membacakan jawaban. Dia beralasan, terjadi multi tafsir atas PP 16 yang menaungi soal tahapan pengajuan raperda inisiatif.

“Dalam undangannya juga dikatakan bahwa agendanya adalah jawaban DPRD atas tanggapan Walikota. Nah, apakah DPRD itu yang dimaksud fraksi atau Banleg itu masih menjadi perdebatan,” kata Wakil Ketua DPD Demokrat Banten ini.

Herry mengakui, dalam PP tersebut yang membacakan jawaban adalah fraksi, namun secara logika hal sulit dilaksanakan. “Seharusnya yang membacakan itu adalah Banleg, karena merekalah yang mewakili DPRD. Kalau fraksi tidak mungkin, sebab akan terjadi perbedaan dan perdebatan, padahal perdebatan seperti itu harusnya selesai di tingkat internal, sebelum sampai di paripurna” jelasnya.

Untuk itu, kedepan pihaknya berencana akan berkonsultasi ke Kemendagri guna memastikan apakah pembacaan jawaban oleh fraksi atau Banleg.
“Kalau ini terjadi di tingkat DPR RI mungkin tidak masalah meskipun sampai malam. Tapi kalau di kita rasanya tidak mungkin. Sebab kita mengundang perwakilan masyarakat. Apakah masyarakat mau berhari-hari mengikuti sidang?”tanyanya.

Terpisah, juru bicara Fraksi PKS Saeroji juga memilih menerima kondisi itu. “Kalau PKS enggak masalah. Kita sudah siap, entah itu membacakan jawaban fraksi ataupun oleh Banleg,” jelasnya seraya menunjukkan dokumen jawaban fraksi.

Demikian pula perwakilan PAN mengaku sudah siap membacakan jawaban fraksi. “PAN sudah siap,”kata perwakilannya, Ella Silvia seraya membagi berkas jawaban fraksi kepada koran ini. Dalam salah satu jawabannya, PAN meminta peran aktif masyarakat dalam pengawasan sosial terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

Hapipi juga tidak mau banyak berkomentar. “Pokoknya yang penting Golkar sudah siap,” pungkasnya.

Selain soal ketidaksiapan Fraksi Demokrat, dalam paripurna kemarin Fraksi PPP juga sama sekali tidak menghadirkan perwakilan. Fraksi PPP tidak hadir lantaran mengikuti bintek.(made)