MUI Ceramahi Balik Nusron Wahid soal Alquran
JAKARTA,SNOL Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganggap pembelaan Nusron Wahid terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok tidak mendasar.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Muhammad Zaitun, Nusron seperti orang yang tak pernah belajar Islam.
Pernyataan Nusron yang menyebut hanya Allah SWT dan Rasulullah yang paling sah untuk menafsirkan Alquran, dinilai kurang tepat.
“Bila Alquran hanya bisa dipahami oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, lalu buat apa Alquran diturunkan kepada manusia? (Nusron) ini seperti orang tidak pernah belajar Islam,” kata Zaitun di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).
Dia pun menyebut pernyataan Nusron Wahid sangat jauh dari apa yang namanya kebenaran.
“Bisa kalian nilai sendiri, siapa yang ulama, siapa yang bukan,”jelas dia.
Zaitun menilai, semua logika yang dikatakan Kepala BNP2TKI itu tidak benar. Bahkan menurutnya, itu merupakan pendapat paling bodoh.
“Dia (Nusron) bilang yang tahu tafsir hanya Allah dan Rasulullah. Lah dia kenapa bahas bahas tafsir? Memang dia Allah?,” kata dia.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi menyatakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah menghina kitab suci umat muslim, Alquran dan Ulama.
MUI mengeluarkan keputusan itu terkait pernyataan Ahok yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat berdiskusi dengan warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Tak terima dengan keputusan MUI, Nusron membela Ahok mati-matian. Nusron menyebut hanya Allah SWT dan Rasulullah yang paling sah untuk menafsirkan Alquran.
“Yang namanya Alquran, yang paling sah untuk menafsirkan, yang paling tahu tentang Alquran itu sendiri adalah Allah SWT dan Rasulullah. Bukan Majelis Ulama Indonesia, bukan Ahmad Dhani, bukan Daniel Simanjuntak, bukan juga saya,” kata Nusron dalam dialog di sebuah stasiun Tv swasta nasional Selasa (11/10) lalu.(ipk/rmol/mam/JPG)