Kesal Pengerjaan Asal-asalan, Wabup Tanto Coreti Permukaan Jalan
PANDEGLANG, SNOL Ini warning bagi para kontraktor pemenang tender di Pemkab Pandeglang. Wakil Bupati Tanto Warsono Arban tak segan ‘mengacak-acak’ pekerjaan pemborong yang dinilai buruk.
Wabup muda itu juga tak sungkan memerintahkan anak buahnya untuk tidak membayar pengerjaan sebuah proyek yang asal-asalan. Sikap tegas itu sudah ditunjukkan saat melakukan monitor proyek pembangunan yang bersumber dari APBD di beberapa wilayah, di antaranya di Kecamatan Menes, Mandalawangi dan lainya.
Saat melihat hasil pengerjaan salah satu ruas jalan di Kecamatan Mandalawangi, Tanto tidak bisa menahan kegeramannya. Dia langsung mengambil cat semprot berwarna merah serta menuliskan kata ‘jelek’ di atas permukaan badan jalan tersebut.
Sudah ada empat titik yang dicek langsung oleh Tanto. Dia banyak menemukan hasil pembangunan jalan yang tidak maksimal, sehingga baru selesai dibangun sudah rusak kembali.
“Sangat jelas sekali, jika jalan baru dibangun sudah rusak lagi. Ini berarti ada kelemahan dalam pengawasan yang dilakukan instansi terkait dan konsultan pengawas. Jadi kerjanya apa kalau kenyataannya begini. Apalagi, katanya yang saya temukan di lapangan itu sudah dikoring, tapi hasilnya jelek,” kata Tanto, Minggu (2/10).
Tanto memastikan memberi teguran tegas kepada pengawas maupun kontraktor yang mengerjakannya. “Saya sudah tegur dan saya amanatkan kepada instansi terkait agar tidak membayar pekerjaan tersebut, jika belum juga diperbaiki kembali. Kami tidak mau rugi, apalagi uang yang digunakan itu uang negara yang jelas-jelas harus diselamatkan,” tegasnya.
Dia juga tidak akan segan memblack-list kontraktor yang asal-asalan. “Tentu saja kontraktor nakal itu harus diblacklist. Jadi begini, sekarang masih ada tahapan untuk pemeliharaannya. Nah jika masih saja tidak baik mengerjakannya akan langsung saya blacklist, karena uang rakyat itu tidak boleh dipakai main-main,” tegasnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Pandeglang, Syarif Hidayat membenarkan bahwa ia sudah mendapat instruksi dari Wabup Tanto Warsono Arban untuk menegur para kontraktor yang kerjaanya tidak maksimal.
Selain akan segera melakukan pemanggilan, Syarif juga akan menunda pembayaran sampai pekerjaannya diperbaiki kembali. “Kami panggil pelaksana kegiatannya, karena proyek itu masih tanggungjawab pelaksana,” imbuhnya.
Untuk menghindari pelaksanaan pembangunan yang tidak maksimal, dia berjanji akan lebih meningkatkan sistem pengawasan di lapangan. (nipal/made/satelitnews)