Mahar Nasdem Terlalu

JIKA PPP mencabut dukungan, Partai Nasdem justru merapat ke Rano Karno. Sayang, maharnya terlalu mahal. Hanya punya 5 kursi saja, Nasdem minta posisi Banten 2 mendampingi Rano. Mungkinkah keinginan Nasdem tercapai?

Tiba-tiba saja partai besutan Surya Paloh itu menawarkan diri untuk berkoalisi degan PDIP mengusung Rano. Hanya saja isu yang beredar, syarat dukungan Nasdem harus dibarter dengan posisi wakil Rano untuk Pilgub 2017.

Di tengah manuver PPP yang sedang menggalang Koalisi Semangat Baru (KSB), Nasdem mulai buka suara. Meski partai ini salah satu yang “mencuri start” dengan memajang foto Ketua Umum DPD Nasdem Wawan Iriawan melalui balihonya, tapi gerakannya tergolong lamban.

Dalam beberapa bulan ini nyaris tidak ada kabar apa-apa dari Nasdem dalam pagelaran pesta demokrasi Banten ini. Mungkin sengaja karena lihat situasi politik atau memang menyusun strategi di akhir pendaftaran? Kini, di tengah ramainya bursa Banten 2 untuk Rano, Nasdem mulai mengemuka.

Sejatinya, sama seperti partai lain, Nasdem juga melakukan penjaringan pencalonan. Sejumlah bakal calon, baik untuk Banten 1 maupun Banten 2 ramai-ramai mendaftar. Namun seiring berjalannya waktu, penjaringan hanyalah penjaringan. Belum nampak ada kelanjutan dari proses rekrutmen partai politik ini.

Sebaliknya, yang terdengar justru Nasdem malah “melamar” Ahmad Dimyati Natakusumah yang maju lewat jalur non partai. Bahkan Nasdem sampai-sampai datang ke Dimyati untuk mendukung mantan Bupati Pandeglang itu. Namun isu itu menguap lagi karena mungkin Nasdem sadar, jika bergabung dengan Dimyati, peluang memenangkan pilgub tipis.

Sekarang, Nasdem merapat ke PDIP. Mereka berharap, jalinan harmonis antara Nasdem dan PDIP di tingkat pusat akan me rembes ke tingkat Banten. Mo dal kedekatan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh dianggap menjadi senjata ampuh untuk meluluhkan hati Rano. Apalagi hingga saat ini, Rano masih mencari pendamping yang pas di pilgub.

Manuver Nasdem untuk meloloskan salah satu kadernya dalam Pilgub Banten ini memang bisa dipahami. Pertama, jika mereka bergabung ke gerbong Golkar, Demokrat dan Hanura, peluang mereka sudah sirna karena gerbong tersebut sudah sah menjagokan Wahidin dan Andika.

Kedua, jika ikut Koalisi Semangat Baru (KSB) yang digagas PPP, Nasdem akan kalah pamor. Suara Nasdem yang hanya 5 kursi di DPRD Banten, jelas tidak akan memiliki posisi tawar yang tinggi dibanding dengan PPP yang punya 8 kursi, Gerindra 10 kursi atau PKS yang punya 8 kursi.

Satu-satunya harapan adalah bergabung ke gerbong PDIP. Di gerbong ini, Nasdem bisa memainkan peran dan meminta jatah Banten 2. Apalagi hingga hari ini PDIP belum juga menemukan teman koalisi. Jika Nasdem masuk, maka suara PDIP yang memiliki 15 kursi DPRD akan tercukupi dengan tambahan 5 kursi dari Nasdem sebagai syarat pencalonan pasangan gubernur dan wakil gubernur Banten.

Sekarang keputusan ada di tangan Rano. Apakah mau menerima lamaran Nasdem dengan mahar mahal tersebut atau akan ada pilihan lain mengingat kader Nasdem berdasarkan hasil survei tidak mampu mengerek peningkatan suara. (*/tim rakyat merdeka group)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.