Jembatan Roboh, Akses Warga Empat Kecamatan Terputus
PANDEGLANG, SNOL Jembatan yang melintasi aliran Sungai Cilemer di Kampung Pasir Kurai RT.04/02, Desa Pasir Mae, Kecamatan Cipeucang Kabupaten Pandeglang ambruk pada pukul 08.00 WIB.
Jembatan sepanjang 25 meter dan lebar empat meter tersebut menghubungkan empat kecamatan yakni Kecamatan Cipeucang, Cimanuk, Mekarjaya dan Bojong.
Kepala Dusun I Kampung Pasir Kurai yang rumahnya di samping jembatan ambruk, Sana Suyana (79) menceritakan kondisi jembatan ambruk tersebut. Dikatakannya, selain umur jembatan sudah tua, yakni sekitar 43 tahun ternyata belum pernah dilakukan pembangunan kembali. Kondisi itu diperparah karena sering dilintasi oleh mobil truk pengangkut pasir dan bata.
“Jembatan ini hasil swadaya masyarakat pak, yang membangunnya juga saya pada tahun 1974 dan selesai pada 1976. Ketika mobil truk lewat seketika saja jembatan ambruk, walau mobil itu sempat mundur (ke sungai-red) tapi mobilnya selamat karena langsung ngegas,” kata Sana saat bertemu di lokasi ambruknya jembatan, Senin (1/8).
Menurutnya, jembatan itu akses satu-satunya yang paling dekat untuk melakukan aktivitas seperti warga mengangkut hasil panennya, ke pasar dan ketika anak-anak bersekolah baik setingkat SD, SMP dan SMK.
“Ini mah bukan parah-parah lagi pak, kami juga tidak bisa melakukan aktivitas. Pokoknya akan lumpuh total akses ke sini, paling juga kami bisa menyeberang lewat air itupun kalau kendaraan tidak bisa. Apalagi, kami juga kha-watir kalau airnya sedang besar jelas tak bisa lewat,” keluhnya.
Pihak Pemkab Pandeglang diminta segera bertindak cepat untuk melakukan pembangunan jembatan tersebut. “Kami meminta kepada pihak pemerintah segera melakukan pem-bangunan, karena kalau tidak secepatnya dibangun. Aktivitas warga akan lumpuh total,” harapanya.
Di tempat yang sama ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bongkar Yanto mengaku, pihaknya juga sudah mendesak aparat desa dan kecamatan untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak Pemkab Pan-deglang. Karena kondisi itu kata dia, sangat memperhatinkan dan harus segera ditindaklanjuti untuk dilakukan pembangunan.
“Jalan yang menghubungkan empat kecamatan itu berikut jembatanya, kewenangannya itu ada di pihak Pemkab Pandeglang. Untuk itu kami mendesak Pemkab jangan sampai menutup mata dan harus segera merealisasikan untuk membangun jembatan itu. Karena kalau ditunda-tunda kasian aktivitas warga lumpuh total,” desaknya.
Pjs Kepala Desa (Kades) Pasir Mae Muhamad Wawan Sofyan mengatakan, pihak kecamatan dan Pemkab Pandeglang sudah melakukan peninjauan kondisi jembatan yang ambruk itu. Pihaknya, juga waktu itu langsung meminta kepada Kecamatan dan Pemkab Pandeglang agar segera membangun jembatan tersebut.
“Saya juga ingin secepatnya dilakukan pembangunan jembatan itu, karena akses warga mati total. Apalagi, menuju kantor desa juga harus menyeberangi jembatan itu tentu untuk menyalurkan raskin akan kesulitan dan yang terpenting itu harus memperhatikan anak-anak yang mau sekolah,” katanya.
Jumlah penduduk di desa tersebut ada sekitar 2.969 penduduk dengan jumlah KK 593 orang dan semuanya itu menggunakan jembatan itu untuk berpergian ke pasar, membawa hasil panen dan aktivitas lainnya. Belum lagi warga yang dari luar desannya dari empat kecamatan yang sering menggunakan jemabatan itu.
“Yang melintas itu sebetulnya bukan warga saya saja, hampir rata-rata dari luar desa dan kecamatan. Jika tidak disegerakan dibangun akan melumpuhkan perputaran ekonomi di desa, walau sebetulnya ada jalan lain tapi harus menempuh jarak tempuh sangat jauh,” pungkasnya. (nipal/made/satelitnews)