Rano-Zaki Oke

SIAPAKAH Banten 2 yang pantas mendampingi Rano Karno? Memang belum bisa dipastikan siapa. Dan, hak Rano juga untuk memilihnya. Tapi Rano perlu mempertimbangkan sosok Ahmed Zaki Iskandar, Bupati Tangerang saat ini. Di wilayah Tangerang inilah Rano dibesarkan.

Perebutan kursi calon pendamping Rano di Pilgub Banten memang lebih sengit ketimbang persaingan Banten 1. Peluang Rano yang lebih unggul dalam berbagai survei, membuat beberapa tokoh mengincar posisi wakilnya.

Sejumlah kandidat Banten 2 sudah bermunculan. Mulai dari Tb Hareul Jaman, Arief Wismansyah, sampai Sekda Banten Ranta Suharta. Namun belum satu pun dari nama-nama tersebut yang langsung eksekusi dipilih incumbent.

Rano kini tengah menghitung siapa calon yang layak mendampinginya. Figur yang diambil tentu harus memiliki keunggulan dan kontribusi bagi kemenangan baginya. Stok yang tersedia beragam, ada kepala daerah, mantan kepala daerah, birokrat, kader partai, hingga akademisi.

Stok dari kepala daerah cukup banyak. Tapi ini pun tidak gampang. Ada kepala daerah yang siap maju bahkan berambisi, tapi popularitas jeblok dan tidak ada kecocokan. Ada juga yang dinilai cocok, namun si kepala daerahnya tidak mau maju. Kalangan birokrat dan akademisi mungkin bagus secara konsepsi. Namun popularitas, jaringan dan pendanaannya lemah.

Salah satu figur yang cukup diperhitungkan adalah Zaki. Namanya memang tidak masuk dalam daftar audisi pencarian calon wakil yang digelar Rano. Bahkan dalam ingar bingar berita pun Zaki cenderung biasa-biasa saja. Namun di balik sosoknya yang pendiam, Zaki kelihatan lebih cocok mendampingi Rano.

Seandainya Rano mengambil Zaki sebagai pendamping pada pilgub 2017, maka banyak keuntungannya. Lebih serasi, sesuai porsi dan kemenangan lebih pasti. Tak perlu berdarah-darah karena keduanya sosok yang sudah ada di warga Banten. Singkat kata kedua pasangan ini kategori pasangan ideal.

Sejarah membuktikan bahwa Rano dibesarkan oleh Ismet Iskandar, orangtua Zaki, yang saat itu dipercaya menjadi wakil Bupati Tangerang mendampinginya. Trah Ismet yang sekarang diturunkan kepada anaknya tentu menjadi pertanda bahwa seorang Zaki memiliki kemampuan dan basis massa yang kuat di Tangerang. Rano harus mempertimbangkan ini dalam-dalam sebagai wujud terima kasih kepada Ismet.

Jika Rano serius mengambil Zaki sebagai wakilnya, maka sudah terbangun chemistry yang luar biasa. Antara lain membangun kembali kebersamaan seperti dulu dengan Ismet dan sama-sama berasal dari Parpol besar, yakni PDIP dan Golkar. Sejarah mencatat pula bahwa sukses Atut dan Rano dalam Pilgub 2012 adalah hasil perkawinan PDIP-Golkar. Rano harus semedi dan belajar dari sejarah.

Meski pilihan Rano masih sulit, menggandeng kepala daerah cukup realistis. Sekali lagi sosok Zaki bisa menjadi alternatif bagi Rano. Zaki bisa menjadi kuda hitam dalam bursa cawagub Rano. Bisa mengimbangi bahkan me-menangi Pilgub Banten melawan Wahidin Halim. Jika dulu Rano diambil sebagai wakil oleh orangtua Zaki, maka sekarang saatnya Rano mengambil Zaki sebagai wakilnya dalam pertarungan Pilgub Banten 2017.

Ada beberapa keuntungan lain jika Zaki dipasangkan dengan pemeran Si Doel Anak Sekolahan ini. Pertama, Zaki memiliki kemampuan dan pengalaman dalam memimpin dan mengembangkan Tangerang. Kedua, Zaki memiliki modal suara yang cukup besar di Tangerang. Sehingga kekuatannya bisa mengimbangi suara Wahidin Halim yang diprediksi punya basis suara di sana.

Ketiga, Zaki memiliki dana yang besar dan jaringan pendukung yang masih terawat. Keempat, Zaki tidak memiliki beban masa lalu, seperti tersangkut kasus hukum atau lainnya. Semua faktor ini akan jadi mesin pemenangan Rano-Zaki, terutama wilayah Tangerang Raya. Kepemimpinan Zaki sekarang pun sangat baik, bah-kan sudah banyak penghargaan yang diraihnya.
Silakan Rano pikirkan. Silakan Zaki siapkan segalanya saat Rano meminangnya. (*/tim rakyat merdeka grup)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.