Di Balaraja, Jokowi Pamer Investasi

BALARAJA,SNOL—Presiden Joko Widodo berusaha menepis isu melemahnya ekonomi dengan meluncurkan Program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja di PT Adis Dimension Footwear, Serang KM 24, Balaraja Barat, Kabupaten Tangerang, Senin (5/10). Dalam kesempatan itu, Jokowi memamerkan 16 perusahaan yang akan berinvestasi di Indonesia.Program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja, diinisiasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pemerintah bekerja sama dengan 16 perusahaan untuk mempermudah investasi padat karya di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Program ini ditargetkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sedikitnya 121.285 orang dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019).

Total rencana investasi adalah Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp11,4 triliun (sampai September 2015). Sementara total perkiraan nilai ekspor sebesar US$ 1,3 miliar. Penyerapan tenaga kerja ke-16 perusahaan adalah 73.885 orang pada 2015-2016. Sementara 2017-2019 ditargetkan tenaga terserap 47.400 orang.

Presiden menegaskan perlunya menumbuhkan optimisme di tengah perlambatan ekonomi global yang terjadi sekarang ini. “Dengan optimisme itulah kita bisa selesaikan masalah ekonomi di negara kita,” katanya.

Dia sendiri yakin pada semester dua tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik sementara negara lain justru anjlok. Jokowi memperkirakan kenaikan diperkirakan 0,3 persen karena salah satunya serapan APBN dan APBD semakin tinggi.

“Belanja APBN sudah 64%, akhir tahun perkiraan kita bisa sampai 92%-94% sehingga kita harapkan itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita. Negara lain boleh turun tapi kita harus optimis Indonesia naik pertumbuhannya. Optimisme itu yang harus ditumbuhkan,” katanya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja itu untuk dapat mengomunikasikan kepada publik dan investor bahwa ketika merebak isu PHK banyak pula perusahaan padat karya yang tetap merealisasikan investasi di Indonesia. Menurut dia, banyak perusahaan padat karya yang merealisasi proyek investasi dengan jadwal penyelesaian konstruksi bertahap mulai dari akhir 2015 hingga akhir 2019.

Franky mengatakan pada tahap pertama BKPM bekerja sama dengan 16 perusahaan investasi padat karya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 121.285 orang dalam waktu lima tahun 2015-2019. Sebanyak 16 perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi terdiri dari 11 Penanaman Modal Asing (PMA) dan 5 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai total rencana investasi Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi Rp11,4 triliun hingga September 2015. Dari angka itu, total perkiraan nilai ekspor sebesar US$1,3 miliar.

Adapun penyerapan tenaga kerja ke-16 perusahaan PMA dan PMDN tersebut diperkirakan 74.885 orang pada 2015-2016 dan 47.400 orang pada 2017-2019. Dari 16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak 7 perusahan dengan total rencana investasi Rp2,2 triliun dan realisasi investasi Rp2,7 triliun. Industri ini akan menyerap 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019.

Industri tekstil sebanyak 8 delapan perusahaan dengan rencana investasi Rp12,1 triliun dan realisasi investasi Rp 8,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang sepanjang 2015-2019.

Perusahaan tersebut adalah PT Sri Rejeki Isman, PT Jaya Perkasa Textile, PT Rayon Utama Makmur, PT Nesia Pan Pacific Clothing, PT Eco Smart Garment Indonesia, PT Delta Merlin Dunia Textile, PT Delta Merlin Sandang Textile, PT Apparel One Indonesia, dan PT Jaya Perkasa Textile. Untuk industri makanan dan minuman sebanyak satu perusahaan yaitu PT Kaldu Sari Nabati Indonesia.

Pada kesempatan itu hadir sejumlah pejabat dan Menteri Kabinet Kerja di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Banten Rano Karno dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengatakan kegiatan peluncuran program investasi untuk industri-industri padat karya sangat positif. Apa lagi, beberapa investasi yang masuk baik dari Penanaman Modal Asing(PMA) maupun Penanam Modal Dalam Negeri(PMDN). Namun dirinya akan menunggu kebijakan-kebijakan para menteri dan presiden untuk mempermudah investasi industri padat karya.

“Saya harap di wilayah Kabupaten Tangerang bisa mempertahankan industri dan iklim yang kondusif agar tercipta industri yang terintegrasi dengan baik,”harapnya.

Zaki menambahkan, dirinya juga berharap adanya kebijakan baik itu mengenai penetapan UMK, pengupahan dan lainnya seperti yang diinginkan oleh para pengusaha. “Saya mendukung para pengusaha agar pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang solid dan konsisten soal pengupahan,”katanya. (harso/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.