Bantuan Air Kurang, Warga Protes
PANDEGLANG,SNOL–Ratusan warga di Desa Kadubadak Kecamatan Angsana, terpaksa harus gigit jari. Mereka tidak mendapatkan air bersih saat sejumlah anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Angsana menyalurkan bantuan air ke wilayah itu.Pantauan di lokasi, ratusan warga di dua Kampung yaitu Cijolang dan Kampung Leuwianyar Desa Kadubadak, lari berhamburan sambil membawa ember, jirigen, kompan dan tempat penampungan air lainnya, saat satu tangki mobil air mendatangi wilayah itu. Mereka berdesakan menempatkan penampung air bersih yang dibawanya, untuk mendapat giliran paling awal. Petugas di lapangan yang jumlahnya terbatas, sempat kewalahan mengatur warga saat hendak membagi jatah penerimaan air bersih. Namun, karena pentingnya air bersih bagi warga, akhirnya panduan atau instruksi dari anggota Tagana dan KSB pun tak digubris.
Akibat berebut dan berdesakan, sebagian warga yang datang belakangan dan hanya membawa tempat penampungan seadanya akhirnya harus kecewa, lantaran kehabisan air bersih. Sambil kembali ke rumahnya masing-masing mereka menyuraki petugas, dan berharap bantuan air bersih didatangkan kembali.
Salah seorang warga Idoh (38) mengungkapkan, sudah hampir enam bulan di daerahnya kesulitan air bersih. Warga terpaksa banyak yang jarang mandi, adapun untuk kebutuhan minum atau memasak, mereka mengambil dari sumber mata air Cicae yang sudah mulai mongering. “Ada di Cicae, tapinya ngerelek (ngalir kecil,red). Harus nunggu berjam-jam untuk memenuhi ember kecil saja. Makanya, pas ada bantuan air bersih ini warga berebut,” kata Idoh, Senin (28/9).
Warga lainnya Pulung mengaku baru kali ini bantuan air bersih datang. Padahal, sudah hampir enam bulan warga sekitar mendambakan bantuan tersebut. “Alhamdulillah, akhirnya bantuan air bersih datang juga,” ujarnya.
Terpisah, Koordinator Tagana Pandeglang Ade Mulyana mengatakan, warga yang tidak kebagian jatah air bersih kali ini, akan dikirim kemudian. Pihaknya berharap kepada warga untuk bersabar, karena kendaraan operasional pengantar air bersih terbatas.
“Sudah banyak lokasi yang kami datangi untuk menyalurkan bantuan air bersih. Kami juga sedih ketika bantuan yang kami kirimkan tidak memenuhi semuanya, insyaallah secara berangsur akan kami kirim lagi,” imbuhnya.
Pengeboran Air Bersih Dilakukan di Perkotaan
Disatu sisi, untuk menangulangi bencana kekeringan dan mempermudah masyarkat mendapatkan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, melakukan pengeboran di 20 titik desa yang terkena bencana kekeringan. Salah satu yang sudah selesai di Kampung Pasir Kadu RT.03/6 Kelurahan Kalanganyar Kecamatan Pandeglang.
Kepala BPBD Pandeglang Doni Hermawan mengatakan, bantuan untuk sumber air dengan sistem pengeboran ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi warga dalam memenuhi kebutuhan saat musim kemarau seperti sekarang ini. Selain dikirim air dengan mobil tanki, pengeboran juga terus dilakukan untuk sumber mata air. “Selain di Kelurahan Kalanganyar, saat ini sudah ada 20 titik untuk pengeboran sumber mata air di desa-desa yang terkena kemarau. Adapun jumlah bantuan air yang disalurkan melalui tanki sampai sekarang hampir mencapai 150 tanki air ke beberapa wilayah yang kekeringan,” ungkap Doni. (mg29/mardiana/jarkasih)