Peminat Hewan Kurban Sapi Menurun

KELAPA DUA,SNOL—Pedagang hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Tangerang mulai dilanda kecemasan akan merugi tahun ini. Mereka memprediksi peminat hewan kurban tersebut bakal menurun drastis, dikarenakan harganya terlampau mahal. Pantauan Satelit News kemarin, 18 hari menjelang Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, sejumlah pedagang hewan kurban mulai ramai membuka lapak di Kecamatan Cikupa, Curug, Kelapa Dua, Legok, Pagedangan, Balaraja, Sukamulya dan wilayah lainnya. Tidak hanya Sapi, ada juga yang menjual kambing dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur.            Salah satu pedagang hewan kurban Sapi asal Banyumas, Supriyono (37) mengatakan, tahun ini diprediksi penjualan sapi akan menurun. Penyebabnya, disamping harganya yang mahal juga susahnya mencari stok hewan kurban untuk dibawa ke Tangerang. “Saya bawa sapi langsung dari Banyumas, dan sapi ini hasil ternak sendiri di Jawa,” kata Supriyono, sambil menjaga 20 ekor sapi yang dijualnya di tepi Jalan Raya Kelapa Dua, Kelurahan Kelapa Dua, Minggu (6/9).

            Menjelang Hari Raya Kurban tahun lalu, Supriyono mengaku membawa 50 ekor sapi dengan jenis Simental, Limusin dan Wespeo (PO). Seluruhnya habis terjual meski dengan harga Rp22 juta-Rp23 juta per ekor. Namun, saat ini seluruh harga sapi jenis tersebut naik Rp2 juta-Rp3 juta per ekornya.

            “Nah, tahun ini saya tidak berani bawa banyak karena harga daging tidak stabil, dan sapi juga susah dicari. Jadi saya hanya bawa 20 ekor sapi dengan harga jual jenis Simental Rp25 juta-Rp30 juta per ekor, jenis Lisumin Rp35 juta-Rp37 juta per ekor dan jenis PO itu Rp17 juta-Rp19 juta per ekor.

            Lanjut Supriyono, lesunya pembelian hewan korban juga dikarenakan pola pembelian yang berubah dan harga yang semakin tinggi. Hal ini membuat warga lebih memilih kambing yang dianggap lebih murah. Ia berharap sapi yang dibawanya bisa habis terjual seluruhnya di Tangerang supaya tidak mengeluarkan biaya lagi untuk membawa pulang sapi tersebut ke Jawa.

            Sementara itu, salah satu pedagang kambing di Curug, Suganda mengungkapkan, pihaknya sudah banyak menerima pesanan kambing untuk Hari Raya Idul Adha. Ia berharap kambingnya bisa laku seluruhnya, walaupun harga jual mengalami kenaikan tapi ia tetap optimis.

            Menurutnya, harga kambing jenis gembel pada tahun lalu hanya Rp1 juta per ekor, tapi saat ini sudah mencapai Rp1,7 juta per ekor. Sedangkan, untuk kambing jenis bandot bisa mencapai Rp3 juta-Rp4 juta per ekor karena dagingnya banyak.

            “Alhamdulillah kambing ternak saya sudah banyak yang pesan buat hari korban nanti,” pungkasnya saat ditemui di ternaknya di Desa Kadu Kecamatan Curug.

            Diberitakan sebelumnya, Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang meminta konsumen daging sapi pada hari Idul Adha mewaspadai adanya cacing faciola atau cacing hati. Tahun lalu, pemerintah menemukan 4 kg hati sapi mengandung cacing menggerogoti metabolisme tubuh manusia. (harso/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.