Wasiat Mengharukan sebelum Ledakan Tiongkok

TIONGKOK ,SNOL Ledakan luar biasa dan merenggut nyawa sedikitnya 50 orang di pergudangan Pelabuhan Tianjin Rabu jelang tengah malam lalu (12/8), tidak akan pernah bisa dilupakan Zhou Ti.

Zhou Ti selamat. Itu bukan disebabkan kekuatannya, tetapi keajaiban yang menghampirinya. Pemuda 19 tahun yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran itu luput dari maut meskipun sekitar 17 temannya tewas.

Setelah 31 jam terkubur di reruntuhan gedung, Zhou akhirnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Pagi buta kemarin (14/8), dia langsung dilarikan ke rumah sakit Tianjin untuk mendapatkan perawatan medis. Sebab, banyak luka gores di tubuhnya. Terutama pada bagian dada yang tertimpa puing bangunan. “Korban selamat sedang menjalani perawatan medis dan kondisinya stabil,” terang seorang pejabat.

Pada akun Sina Weibo (Twitter-nya Tiongkok) miliknya, pejabat yang minta namanya dirahasiakan itu juga mengunggah foto Zhou. Zhou tampak terbaring tanpa daya di atas ranjang. Dua mata pria lajang tersebut tertutup dan kepalanya diperban. Kulit wajahnya terlihat kemerahan karena dampak kebakaran. Selain dada, wajah, dan kepala, bagian kakinya terluka.

Seiring tersebarnya berita menyentuh tentang Zhou itu, beredar pula percakapan tertulis (chatting) sang pemadam kebakaran dengan sahabatnya menjelang penugasan Kamis dini hari lalu (13/8). Dalam interaksi online tersebut, Zhou mengabarkan kepada sang sahabat bahwa dirinya hendak memadamkan api. Karena kebakaran yang disertai ledakan itu begitu serius, dia sempat mewasiatkan pesan kepada sahabatnya.

“Jika saya tidak selamat, ayahku adalah ayahmu. Jangan lupa kunjungi makam ibuku,” tulis Zhou. Saat itu dia sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan.

Sejak berangkat dari markas, dia memahami bahwa kebakaran yang dia hadapi kali ini sangat serius. Maka, dia bersiap menghadapi risiko terburuk dari pekerjaannya. Yakni, meninggal dalam tugas.

Tetapi, rupanya keberuntungan masih berpihak kepada Zhou. Meski tertimpa reruntuhan gedung saat berusaha menjinakkan si jago merah dan bertahan dalam kesakitan selama 31 jam, dia selamat. Sekitar 17 personel pemadam kebakaran yang lain menjadi korban dalam tragedi mengerikan tersebut. Antara lain, Yin Yanrong. Pria 25 tahun itu meninggalkan istri yang sedang mengandung anak pertamanya.

Di antara para personel pemadam kebakaran yang menjadi korban tersebut adalah pengantin baru. Pria yang tidak disebutkan namanya itu baru menikah sekitar tujuh hari sebelum api memanggang tubuhnya. Korban paling muda adalah personel pemadam kebakaran yang masih berusia 18 tahun. Rabu malam hingga Kamis pagi, tidak kurang dari 1.000 personel pemadam kebakaran berjibaku dengan api di Tianjin.

Kemarin para netizen mengapresiasi pasukan pemadam kebakaran yang rela mempertaruhkan nyawa demi menjinakkan api tersebut. Mereka menyebut para personel pemadam kebakaran itu sebagai pahlawan. Apalagi, kebakaran yang mereka hadapi tersebut bukanlah bencana biasa. Sebab, kebakaran plus ledakan itu terjadi di gudang bahan-bahan kimia yang berpotensi menyulut ledakan lain atau memperbesar lidah api. (AP/AFP/shanghaiist/hep/c20/ami/rmol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.