Warga Minta Bus PO Batur Salembur Tak Beroperasi
CIKUPA,SNOL—Puluhan warga Desa Telaga Sari Kecamatan Cikupa melakukan aksi sweeping dan minta bus PO Batur Salembur jurusan Kalideres-Balaraja tak beroperasi, Sabtu (8/8). Warga menduga salah satu sopir bus tersebut telah menabrak anggota Polsek Sawah Besar Brigadir Angga Galur hingga tewas di Jalan Raya Serang KM 10 Bitung, Curug beberapa waktu lalu dan kabur. Pantauan Satelit News, aksi sweeping bus PO Batur Salembur jurusan Kalideres-Balaraja terjadi sekitar pukul 15.30 Wib di Jalan Raya Serang-Cikupa. Massa berupaya mencari pelaku yang telah menabrak Brigadir Angga Galuh hingga tewas dengan luka parah di kepalanya sepekan yang lalu. Pelaku kemudian kabur usai menabrak korban dan hingga kini belum diketahui identitasnya, serta belum menyerahkan diri. Namun warga menduga salah satu sopir PO Batur Salembur sebagai pelaku tabrak lari korban.
Warga pun meluapkan kekesalannya dengan melakukan aksi sweeping terhadap bus jurusan Kalideres-Balaraja tersebut. Bahkan bus nyaris dihancurkan warga lantaran sang sopir menolak untuk diberhentikan. Warga Telaga Sari ini meminta bus tersebut untuk tidak beroperasi sampai sang sopir yang menabrak berhasil ditangkap atau menyerahkan diri.
Aksi sweeping membuat penungpang yang hendak berpergian kebingungan lantaran bus yang mereka tumpangi diberhentikan paksa ditengah jalan dan disandra warga. Tak sampai disitu, para penumpang yang mayoritas hendak ke Balaraja diturunkan paksa oleh warga. Aksi ini juga membuat sejumlah penumpang terlantar di pinggir jalan. Akibat para penumpang terpaksa mencari kendaraan pengangkut penumpang lainnya.
“Mau ke rumah saudara, jemput keponakan niatnya. Enggak tahunya ada kaya begini. Mau enggak mau harus naik angkot kecil dan itu malah jadi memakan waktu. Karena harus sambung menyambuk naik angkot kecil,” ungkap salah satu penumpang Mariam kepada Satelit News, kemarin.
Tak hanya bus yang ke arah Balaraja, bus yang ke arah Kalideres pun ikut diberhentikan saat melintas dilokasi sweeping. Tak pelak, aksi ini sempat membuat sang supir berang. Namun banyaknya warga membuat sang sopir tak bisa berbuat apa-apa. Akibatnya, jalan yang merupakan perlintasan utama di Kabupaten Tangerang ini macet sepanjang 3 KM. Diketahui sebanyak tiga bus yang diberhentikan tapi hanya dua yang disita. Sementara satu bus lainnya dilepaskan kembali.
Salah satu warga Cikupa yang juga masih kerabat korban Agus (40) mengaku, aksi ini sebagai bentuk kekesalan warga terhadap prilaku pengemudi bus PO Batur Salembur yang diduga melakukan tabrak lari terhadap Brigadir Angga. “Kalau usai kejadian langsung menyerahkan diri, dan bertanggung jawab terhadap korban, mungkin tidak akan seperti ini kejadiannya. Ini, habis nabrak main kabur aja, dan korban dibiarkan kurang lebih setengah jam tergeletak di jalan. Warga sengaja melakukan sweeping dan melarang PO Batur Salembur beroperasi, sampai sopir menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Karena, sopirnya ini kabarnya keponakan yang punya PO,” papar Agus kepada wartawan.
Pemilik PO Batur Salembur Encap saat adudiensi usai aksi mengakui, bahwa sopir yang melakukan tabrak lari adalah keponakannya sendiri. Namun, Encap menyangkal jika dirinya menyembunyikan atau menutup-nutupi dimana keponakannya itu berapa. “Bukan tidak berusaha, kami juga terus berusaha ikut merncari. Kami tidak melindungi. Kami tidak menutup-nutupi,” sanggahnya.
Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polresta Tangerang AKP Nur Rockhman menjelaskan, pihaknya masih terus memburu pelaku tabrak lari terhadap Brigadir Angga Galuh. Pihaknya juga, telah melakukan pelacakan terhadap keberadaan pelaku berdasarkan nomor HP yang digunakan.
“Kami sangat serius menangani kasus ini. Terlebih korban sendiri anggota Polri. Sampai Sabtu malam, anggota kami masih melakukan pengejaran berdasarkan informasi yang didapat, tapi tidak ditemukan. Upaya lain, kami minta keterangan yang mengarah keberadaan dengan menggunakan IT, disinkronkan dengan saksi. Ada dua tim yang diterjunkan, yaitu dari tim laka dan tim resmob untuk memburu perlaku ke titik yang dicurigai,” pungkasnya. (mujeeb/aditya)