Hamili Janda Kembang, Kakek Bunuh Diri

TASIK,SNOL Jum’at (22/11) pagi, warga Desa Sukawangun gempar. Odjo, pria 66 tahun ditemukan tewas gantung diri tak jauh dari rumahnya di Sukawangun, Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya.
Pria beruban dengan potongan rambut pelontos itu diduga bunuh diri setelah menghamili janda kembang. Kini sang janda 18 tahun itu hamil delapan bulan.
Ferry, warga Ketua Karangtaruna Desa Sukawangun menuturkan Odjo sudah lama kabur-kaburan. Sebelumnya, Odjo sempat berhubungan badan dengan janda muda berusia 18 tahun. Janda berinisial Km pun hamil delapan bulan.
“Dia (Odjo) ada main dengan janda muda sampai hamil delapan bulan. Sebelumnya dia kabur-kaburan karena dimintai pertanggungjawaban. Sementara dia sendiri sudah punya istri dan anak,” ujar Ferry, kemarin.
Kanit Reskrim Polsek Karangnunggal Aiptu Yanto pun mengatakan Odjo diduga mengalami tekanan batin, karena sudah menghamili janda muda tersebut.
“Kemungkinan besar dia juga merasa malu pada keluarganya atas perbuatannya itu akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” ujarnya.
Karena usia kandungan Km sudah delapan bulan, lanjut Aiptu Yanto, Polsek Karangnunggal memberikan pengertian kepada keluarga Km agar tetap merawat bayi tersebut.
Jika keluarga merasa berat merawat bayi tersebut, salah satu anggota Polsek Karangnunggal Aiptu K Kustiawan, kata Yanto, bersedia merawat bayi tersebut.
“Jangan sampai karena alasan tidak punya biaya untuk merawat bayi tersebut kemudian bayi itu dibuang. Untuk mengantisipasi hal itu, kebetulan anggota kami juga ada yang bersedia untuk merawat bayi tersebut dan sudah kami sampaikan pada keluarganya seperti itu,” pungkas Aiptu Yanto.
Sementara itu Hartini, istri Odjo menolak memberikan komentar terkait suaminya yang diduga bunuh diri.  “Ka Pak Kuwu we. Tos diserenkeun sadayana ka Pak Kuwu,” ujarnya singkat.
Kepala Desa Sukawangun Iman Carliman B enggan menuturkan masalah yang sedang dihadapi Odjo hingga warganya itu nekat mengakhiri hidupnya.
Sementara itu saat Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) ke lokasi kejadian, kemarin, jasad Odjo masih menggantung. Warga pun menonton kejadian memilukan itu.
Adapun orang pertama kali yang mengetahui Odjo tewas yaitu Hartini (55). Istri pria sepuh itu menemukan sang suami Jum’at sekitar pukul 07.30. Karena bingung, Hartini kemudian menghubungi Saefin (35), anaknya.
Menerima laporan tersebut, Saefin melaporkannya kepada Kepala Desa Sukawangun Iman Carliman B. Info tersebut diteruskan ke Polsek Karangnunggal.
“Saya menerima laporan dari saudaranya bernama Tini. Tini mendapatkan laporan dari Saefin, anak korban dan Saefin sendiri mendapatkan informasi dari Hartini,” ujar Iman Carliman.
Usai menerima laporan, polisi langsung meluncur ke lokasi kejadian yang berjarak lebih 35 km. Mereka menempuh jalan yang rusak parah. Sesampainya di lokasi kejadian, Polsek Karangnunggal langsung memasang garis polisi. Kemudian melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan mengevakuasi mayat Odjo yang sudah terbujur kaku.
Usai mengevakuasi jasad Odjo, Polsek Karangnunggal mempersilahkan tim medis dari UPTD Puskesmas Karangnunggal melakukan pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan dari tim medis UPTD Puskesmas DTP Karangnunggal, diduga kuat Odjo tewas gantung diri.
“Urat lehernya sudah putus. Dari mulut korban terus keluar air liur dan dari alat kelaminnya juga keluar sperma,” ujar dr Syarip, tim medis dari UPTD Pusekesmas DTP Karangnunggal yang datang ke lokasi kejadian.
Kanit Reskrim Polsek Karangnunggal, Aiptu Yanto menuturkan hasil olah TKP bahwa Odjo sudah merencanakan aksi bunuh dirinya. Pasalnya, posisi jasad Odjo tergantung di samping tebing bukit berbatu dengan tali tambang menggantung pada pohon pereng yang tumbuh tepat di atas tebing.
“Ada batang kayu yang disambung dari jalan setapak ke pohon pereng yang digunakan korban untuk menggantungkan tali tambang. Diduga kuat korban meloncat dari batang kayu yang dia sambungkan itu,” ujarnya. (jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.