Ratusan Gamer Adu Kelihaian

SERPONG,SNOL—Ratusan gamer dari berbagai penjuru Indonesia mengikuti turnamen game World of Gaming yang secara resmi dibuka, Kamis (6/8). Acara yang dilangsungkan di Hall 7 Indonesia Convention Exhibition, BSD City Tangerang tersebut diresmikan langsung oleh Ketua Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia (IeSPA), Eddy Lim, beserta perwakilan dari Kominfo dan Kementrian Perindustrian.Dalam acara tersebut, pihak penyelenggara, Kairos dan Prime Game menyatakan optimismenya terhadap acara ini. Mereka pun berharap acara ini dapat menjadi acara tahunan yang rutin diselenggarakan.

“Kami sangat optimis(sic) dengan animo masyarakat, terutama para gamer pada acara ini. Itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang sangat banyak. Untuk Dota 2 saja ada 96 tim yang mendaftar, sementara di turnamen ini mereka akan merebutkan hadiah dengan total lebih dari 30 juta,” kata Nathanael Welly dari Kairos.

Meskipun letaknya jauh dari pusat kota Jakarta, Indonesia Convention & Exhibition memiliki berbagai fasilitas akses, mulai dari melalui dua jalan tol, stasiun kereta, hingga layanan shuttle bus dari berbagai titik di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, pihak penyelenggara tidak memberlakukan tiket masuk alias gratis.

Pihak Prime Games mengharapkan acara ini menjadi tolok ukur acara gaming lainnya yang akan diselenggarakan di Indonesia. Acara gaming berskala besar memang tergolong jarang diadakan di Indonesia.

“Game di Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh banyak pihak. Dari acara ini kami berharap kegiatan gaming di Indonesia mendapatkan sambutan yang lebih positif lagi di masyarakat dan para investor,” ujar Andrew Tobias dari Prime Games.

Dalam World of Gaming ini, panita memperlombakan game dota, Pro Evolution Soccer, Black Squad Tim, Ayo Dance Casual, dan yang paling terbaru yang sedang marak diluar negeri yaitu Exhibition. Panitia juga pihaknya mengadakan lomba Costum Players.

Yukitora Keji, salah satu gamer Indonesia menuturkan, game Dota sangat menguras energi. Karena membutuhkan strategi dalam permainannya. Bahkan, dari permainan tersebut, ia banyak belajar mengenai strategi.

Perempuan yang senang dengan karakter Akasha the queen of pain ini mengaku selalu tak ingat waktu ketika memainkan Game Dota. Bahkan, dari hobinya bermain game membuatnya terpilih menjadi ambasador salah satu perusahaan game.

“Aku dari dulu paling suka sama yang Dota, kadang sampai lupa sama waktu,” pungkasnya. (widiawati/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.