Truk Barang di Pelabuhan Merak Mulai Sepi

MERAK,SNOL–Menjelang hari larangan truk non sembako yang akan diberlakukan Senin (13/7), jumlah truk yang menyeberang sudah mulai sepi. Bahkan jika dibanding hari sebelumnya, truk yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak berkurang sekitar 40 persen.

Manager Usaha PT Angkutan Sungai dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry cabang Merak Nana Sutisna, membenarkan penurunan yang terjadi untuk truk barang non sembako. Ia mengatakan, hari ini menjadi hari terakhir truk menyeberang. Namun pelarangan tersebut merupakan kewenangan dari dinas perhubungan karena jika truk sudah ada di dalam pelabuhan, dia tetap akan menyeberangkannya.

“Sekarang memang seharusnya jadi hari terakhir truk boleh melintas. Tapi sejak kemarin, jumlahnya turun. Jika truk sudah masuk kapal kita tetap akan seberangkan karena pelarangan itu dari luar pelabuhan oleh Dishub,” katanya, Minggu (12/7).

Pihaknya mengaku tidak akan mengambil resiko jika truk sudah memasuki pelabuhan. Karena menurutnya, jika tidak dibolehkan menyeberang, truk akan menumpuk di pelabuhan dan membuat pelabuhan menjadi sempit. “Nggak mungkin kan kita biarkan truknya menumpuk,” ungkapnya.

Penurunan truk sudah sangat terlihat dari jumlah data yang diterima pada pagi ini (kemarin,Red). Menurut data yang tercatat, pada H-6 jumlah truk yang menyeberang menurun sekitar 40 persen. Jika pada H-7 truk yang menyeberang sebanyak 2157, pada H-6 truk menurun menjadi 1668 unit.

Sebaliknya, peningkatan terlihat pada pemudik pejalan kaki, roda dua dan kendaraan pribadi roda empat. “Kalau selain truk,  semuanya mulai kelihatan melonjak,” ungkapnya.

Nasution, salah satu supir truk yang berada di Dermaga 4 mengatakan, dirinya sejak semalam sudah berada dalam pelabuhan. “Belum ada larangan sejak semalam, hari ini saya bisa masuk kapal. Hanya sejak tadi pagi tidak ada lagi truk yang masuk. Mungkin dari depan sudah dilarang,” ujarnya.

Tercatat, pada H-7 pemudik pejalan kaki tercatat 8158, sedangkan pada H-6 tercatat sebanyak 13604. Sedangkan untuk roda dua tercatat pada H-7 hanya sebanyak 2250, sedangkan pada H-6 melonjak mencapai 6832 unit. Begitu juga dengan roda empat yang pada H-7 hanya 5495, pada H-6 tercatat 8223 unit. (metty/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.