Sampah Numpuk di Pinggir Rel Kereta
LEBAK,SNOL– Sampah bisa menumpuk dan berserakan di mana saja. Meski tingkat kesadaran masyarakat tinggi namun jika tempat pembuangannya minim, tetap saja limbah itu akan berceceran.
Kondisi itu terlihat di Jalan Raya Kimaklum – Rangkasbitung, tepatnya di Kampung Empang RT.05/2 Kelurahan Muara Ciujung Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Minimnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS), membuat masyarakat di daerah sekitar membuang sampah sembarangan. Akibatnya, sampah menumpuk dan berserakan di samping rel kereta.
Pantauan Satelit News, selama lima hari berturut-turut sampah yang menumpuk, berserakan dan bau tidak sedap disamping rel kereta api Rangkasbitung, tidak pernah diangkut dan dibersihkan oleh petugas kebersihan atau masyarakat yang membersihkannya. Hanya ada seorang pemulang barang bekas (rongsokan) dan pencari cacing saja, yang beraktifitas di tumpukan sampah itu.
Salah seorang warga, Hartono (40) mengatakan, semenjak bangunan ini mau dibongkar oleh PT KAI, sampah dibiarkan menumpuk dan berserakan. Entah apa yang menjadikan pihak Dinas Kebersihan enggan untuk mengangkut dan membersihkannya. Kalau dulu, sekitar lima bulan ke belakang masih ada TPS, dan wargapun membuang sampah kesitu.
“Tapi, semenjak TPS tidak ada, warga sebelah sembarangan membuang sampahnya. Dulu juga pernah dibersihkan oleh kami dengan pihak kebersihan tapi
sudah lama sekali hingga sekarang, belum pernah dibersihkan lagi. Sekarang sampah menumpuk dan berserakan lagi serta menimbulkan bau tidak sedap,” kata Hartono, Kamis (4/6).
Dia menuding, kepedulian warga serta aparat terkait mulai luntur dan terkesan cuek dengan tumpukan sampah itu. Padahal, keberadaannya merupakan sumber penyakit bagi warga sekitar. “Katanya Pemkab Lebak mau dapat Adipura, kalau keadaannya seperti ini saya rasa akan sangat jauh Adipura bisa direbut,” tambahnya.
Dia mengakui, jika daerah pasar atau di dalamnya bersih, tapi sangat
percuma kalau diluaran yang terlihat oleh mata dibiarkan menumpuk. Hal
itu akan mengacam gagalnya Kabupaten Lebak mendapatkan Adipura.
Ketika hendak diminta keterangan sekitar pukul 11.30 Wib, Kepala Dinas (Kadis) Kebersihan sedang tidak ada di kantornya. Yang ada hanya para staf serta Kepala Bidang Kebersihan Saepulloh. Ketika diminta komentarnya, Saefulloh malah mengutus salah seorang staf wanita yang enggan disebutkan namanya. “Maaf, pak Kabid sendang sibuk. Tidak bisa ditemui karena sedang ada tamu dan urusan penting,” katanya. “Besok-besok mah bisa. Nanti, datang lagi aja kesini. Nggak usah tahu nama saya. Saya hanya disuruh Pak Kabid,” ujarnya sambil jalan keluar kantor. (mg29/mardiana/jarkasih)