Kepengurusan DPW PPP Banten Ditolak
SERANG,SNOL—Dewan Pengurus Pusat (PPP) menolak usulan susunan kepengurusan DPW PPP Provinsi Banten yang baru, hasil rapat tiga dari lima orang formatur yang dilakukan di Istana Nelayan Tangerang pada akhir bulan Mei lalu.
Dalam kepengurusan itu, Ahmad Fauzi atau dikenal Rully sebagai Ketua dan Ali Mujahidin atau Mumu dianggap kurang layak menempati posisi tersebut.
Korwil Banten, DKI, Jabar DPP PPP, Husnan Bey Fananie, saat
dihubungi melalui telpon genggamnya Selasa (2/6) lalu mengaku, keputusan akhir kepengurusan DPW PPP Banten sepenuhnya hak dari DPP meskipun formatur telah mengusulkan.
“Siapapun berhak mengatakan bahwa sudah mengusulkan nama-nama kepengurusan DPW PPP Banten, tapi yang mengeluarkan SK atau surat keputusan adalah DPP. Jadi belum final dan tidak dinyatakan sah karena SK belum dikeluarkan,” ujarnya.
Bey (biasa Husnan Bey Fafanie dipanggil, Red) menjelaskan sesuai dengan AD/ART PPP, rapat yang sah harus diikuti oleh seluruh formatur dan dibahas secara seksama. “Kami anggap belum sah karena ketujuh formatur harus ada, tapi yang pasti usulan itu belum ada sama sekali. Kami memberikan perpanjangan waktu 14 hari lagi kepada tujuh orang formatur untuk melakukan pembahasan. Jadi prosesnya masih panjang, artinya kami belum memutuskan apapun,” ujarnya.
Pihaknya mengaku belum mau menanggapi lebih jauh mengenai hasil formatur yang diklaim telah disampaikan resmi. “Nanti aja deh, kita lihat saja nanti. Sesuai dengan ketentuan, kerja tujuh orang formatur untuk menentukan kepengurusan DPW PPP selama 14 hari kerja, dan pada bulan Mei lalu sudah habis, kita perpanjang lagi selama 14 hari. Jadi kita masih menunggu,” ungkapnya.
Di bagian lain, Ali Mujahidin mengaku rapat formatur yang telah
membuat kepengurusan DPW PPP tidak dihadiri oleh dua orang dari tujuh yang telah ditetapkan dalam Muswil pada awal Mei lalu di Hotel Marbella Anyer. “Tim formatur yang tidak hadir ada dua, Pak Mardiono sedang menghadiri Muswil PPP di Indonesia bagian timur, sedangkan Pak Yayat sedang ada kegiatan diluar,” katanya.
Mumu mengakui hasil rapat lima orang formatur mengusulkan Ahmad Fauzi sebagai ketua dan dirinya sebagai sekretaris. “Semuanya kita serahkan ke DPP. PPP itu kan partai orang tua, kita serahkan kepada beliau-beliau, kami hanya mengusulkan saja,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang formatur yang tidak hadir, Yayat Supriyatna menjelaskan, pada saat rapat di Istana Nelayan, dirinya tidak hadir lantaran sedang mengisi acara kegiatan agama di Pandeglang. “Saya tidak datang rapat formatur di Istana Nelayan Tangerang, karena menghadiri undangan ceramah rajaban di kampung. Begitupun dengan Pak Mardiono, tidak bisa ikut karena sedang ada kegiatan Muswil,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan Muswil PPP di Anyer beberapa pekan lalu, telah
memutuskan tujuh orang formatur untuk membentuk dan mengusulkan kepengurusan DPW PPP yang baru itu. Di antaranya Mardiono, Tengku, Ahmad Fauzi, Yayat Supriyatna, Ali Mujahidin, Pitung, dan Endarto. (metty/mardiana/jarkasih)