Grand Desain Menuju Tangerang Religius Digagas

TANGERANG,SNOL—Grand desain menuju Kabupaten Tangerang religius digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemkab Tangerang. Gagasan tersebut terungkap saat acara mudzakarah (silaturahmi) ulama dan umara di Pendopo Bupati Tangerang, Rabu (3/6).

Ketua MUI Kabupaten Tangerang, KH Mohamad Ues Nawawi mengatakan, peran ulama dan masyarakat dalam pembangunan daerah yang diusung Pemkab Tangerang sangat penting. Oleh karena itu, MUI menggelar acara mudzakarah ulama dan umara di Pendopo Bupati. “Mudzakarah ini menjadi tonggak awal grand desain menuju Kabupaten Tangerang religius berdasarkan pemikiran para ulama dan kyai,” ujarnya kepada Satelit News, kemarin.
Menurutnya, ulama saat ini menjadi informal leader bagi program pembangunan yang diusung pemerintah. Kondisi ini sesuai dengan kondisi wilayah karena sebagian besar masyarakat Kabupaten Tangerang beragama Islam. “Proses pembangunan yang identik dengan perubahan secara disadari atau tidak sudah menggerus nuansa religius. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut menggerus ada istiadat religius. Untuk itu pemerintah dan ulama harus bersinergi menggairahkan semangat keislaman di tengah masyarakat,” tegasnya.
Ues mengungkapkan, ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan yakni mempersatukan umat, menanamkan al quran dan hadist pada diri anak-anak, menjaga aqidah umat di tengah kemajuan teknologi, memajukan Islam sebagai rahmatan lilalamin, dan membudayakan amar ma’ruf nahi munkar.
Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang KH. Nur Alam menambahkan, acara mudzakarah tahun ini mengusung tema meningkatkan sinergi ulama serta umara menuju terwujudnya Kabupaten Tangerang gemilang dan religius. Adapun tujuan kegiatan tersebut yakni meningkatkan peran serta ulama dan umara dalam berbagai kegiatan pembangunan, terutama pada sektor pembinaan akidah, perbaikan akhlak dan pembangunan mental bangsa.
“Semoga dapat meningkatkan kerjasama antara ulama dan umara (Pemkab Tangerang) dalam mewujudkan Kabupaten Tangerang yang cerdas, makmur, aman, sejahtera dan religius,” imbuhnya.
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengatakan, Kabupaten Tangerang merupakan miniatur Indonesia yang penduduknya sangat majemuk, yakni datang dari berbagai pelosok negeri yang memiliki latar belakang budaya, suku dan agama yang berbeda. Kondisi ini bisa memicu perselisihan dan gesekan antar budaya, suku dan agama.
“Pemerintah sebagai fasilitator selalu berupaya secara optimal untuk meminimalisisir kemungkinan dampak buruk, agar pembangunan di Kabupaten Tangerang dapat terus berjalan tanpa adanya kendala-kendala sosial yang tidak diinginkan,” ucap Zaki.
Zaki menambahkan, kegiatan penyelenggaraan mudzakaroh ulama dan umara ini merupakan kegiatan rutin yang diprakarsai MUI. Pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap acara ini. “Saya berharap acara ini dapat membawa manfaat dan maslahat bagi kita semua, serta untuk menuju Tangerang religius,” tandasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad menambahkan, saat ini Kabupaten Tangerang dijadikan percontohan oleh kabupaten/kota lain di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten terkait adanya Kantor Agama Bersama dan LPTQ ditiap-tiap Kecamatan. “Semoga ulama dan pemerintah bisa terus bersinergi membangun masyarakat,” pungkasnya.
Diinformasikan, acara ini juga dihadiri oleh Kapolresta Tangerang AKBP Irman Sugema, Anggota DPRD Provinsi Banten Ahmad Zaini, Mantan Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar, para Kepala SKPD, camat se- Kabupaten Tangerang dan sejumlah tokoh agama. (aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.