Hadapi MEA, SDM Banten Harus Berkualitas
SERANG,SNOL– Pemprov Banten diminta mempersiapkan SDM dan potensi daerahnya. Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada bulan Desember 2015 nanti, persiapan itu penting dilakukan agar daerah tersebut tidak ketinggalan dalam pasar ekonomi bebas, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Letak Provinsi Banten yang tak jauh dari Ibukota RI yakni DKI Jakarta, berpotensi dilewati oleh warga di Asia Tenggara setelah MEA diberlakukan. Oleh karena itu, Banten tentu harus bisa menangkap peluang pasar,” ujar Sekretaris Direktorat Jendral (Sesditjend) Kerjasama ASEAN atau perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Iwan Sujudi Amri, saat ditemui usai memberikan kata sambutan dalam acara Lomba Simulasi Sidang (ASEAN Model) bagi Pelajar SMA/K dan MA di Banten, yang digelar oleh Universitas Pasundan (Unpas) Bandung di ruang rapat paripurna DPRD Banten, Senin (25/5).
Dikatakan Iwan, yang harus dipersiapkan tentu SDM yang berkualitas sehingga bisa bersaing dengan warga negara lain, baik dalam bursa kerja maupun sektor lainnya. Selain itu produk unggulan Banten juga harus dikedepankan. Nantinya bisa dipasarkan di kawasan Asia Tenggara, baik produk itu berasal dari alam yang diolah lagi maupun buah karya warga Banten yang sekiranya bisa diekspor,” kata Iwan, kemarin.
Pihaknya yakin setelah diberlakukannya MEA, Banten akan tumbuh pesat seperti layaknya provinsi lain di Indonesia, mengingat Banten memiliki SDA yang melimpah ruah, seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata KEK, kebudayaan, industri dan lain-lain. “Tinggal bagaimana nanti Pak Plt Gubernur Banten bersama jajarannya di bawah menyamakan persepsi untuk kemajuan daerahnya,” paparnya.
Salah satu kendala krusial yang dihadapi daerah saat ini adalah dari segi SDM, terutama kemahiran dalam berbahasa Inggris. Oleh karenanya, perlu dipikirkan bersama terutama Dinas Pendidikan (Dindik) di masing-masing daerah. “Peningkatan SDM adalah harga mati jika daerah ingin maju pesat,” tukasnya.
Staf Ahli Gubernur Banten Bidang SDM dan Kemasyarakatan Ino S Rawita mengatakan, Pemprov saat ini sudah siap menghadapi MEA. Bentuk kesiapan yang dilakukan adalah pengembangan kualitas pendidikan berbasis lingkungan yang diterapkan di setiap SLTA, peningkatan sektor industri kreatif seperti kerajinan tangan, persiapan tenaga kerja terampil dan lain-lain. “Kita juga tentu akan koordinasikan soal persiapan MEA ini dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Banten,” ujarnya.
Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah menambahkan, kerjasama ASEAN yang sudah berlangsung selama empat dekade (40 tahun) harus tetap dipertahankan oleh pemerintah. Makanya Pemprov Banten mau tidak mau harus menjadi garda terdepan sebagai corong arus pendistribusian barang dan orang pada awal tahun 2017 mendatang. “Meski kran arus globalisasi di buka, Banten tetap harus memiliki ciri khas dengan tidak menghilangkan kultur dan budayanya,” harap Asep. (ahmadi/mardiana/jarkasih)