Perilaku Seks Remaja Sudah Mengkhawatirkan
TANGERANG, SNOL—Perilaku seks bebas saat ini kian memprihatinkan. Terlebih pada kalangan remaja yang kurang mendapatkan pelajaran seks di lingkungan keluarganya.
Hal tersebut terungkap dalam acara Seminar dan Dialog Interaktif Bina Keluarga Remaja (BKR) yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Tangerang, Kamis (14/5). Dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan, Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2002-2003 menyebutkan, remaja yang mengaku memiliki teman yang pernah berhubungan seksual sebelum menikah pada usia 14-19 tahun mencapai 34,7 persen untuk perempuan dan 30,9 persen untuk laki-laki. Mereka yang berumur 20-24 tahun yang pernah melakukan hal serupa ada 48,6 persen untuk perempuan dan 46,5 persen untuk laki-laki.
Menanggapi hal tersebut Kepala BKKBN Provinsi Banten Handoyo mengatakan, untuk menangani semakin maraknya seks di kalangan remaja perlu digalakkan Program Bina Keluarga. Program ini akan mendorong orangtua untuk semakin mampu berkomunikasi dengan anak.
“Pertumbuhan remaja di Banten sangat pesat, namun perkembangannya sangat memprihatinkan,”ujar Handoyo. Ditambahkannya, saat ini peran orangtua sangat vital dalam membentengi perkembangan remaja dari pengaruh buruk dunia luar. “Komunikasi antara orangtua dan anaknya menjadi sarana yang sangat efektif untuk menjaga agar remaja tidak masuk dalam perilaku seks bebas,” ujarnya.
Sementara Anggota Komisi IX DPR-RI, Irgan Chairul Mahfiz berharap kepada pemerintah lewat BKKBN serta unsur-unsur lain terkait agar meningkatkan sosialisasi program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) sebagai antisipasi meningkatnya perilaku seks bebas pada remaja yang saat ini sudah sangat mengakhawatirkan. “Pemerintah harus meningkatkan program sosialisasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja. Untuk itu, pemerintah perlu meningkatkan adanya Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK – Remaja) di daerah-daerah dan harus terus dipantau,” ujar Irgan.
Terlebih kata politisi PPP ini, kini Indonesia dikejutkan dengan adanya prostitusi online yang melibatkan para remaja. “Perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini sudah sangat mengkawatirkan. Apabila tidak segera diantisipasi, akan berisiko besar bagi pengelolaan kependudukan Indonesia yang akan dampak memicu rendahnya kualitas generasi bangsa Indonesia selanjutnya,” pungkasnya. (bi/hendra)