Pungli Oknum, Suburkan PKL Ciledug

CILEDUG, SNOL—Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan HOS Cokroaminoto, Ciledug terkenal sulit ditertibkan. Meski sering diusir, mereka acap kali memilih kucing-kucingan dengan petugas.

      Hal itu tak ayal membuat Ciledug tak pernah lepas dari kemacetan. Kondisi itu semakin diperparah dengan adanya ulah oknum petugas yang justru memanfaatkan situasi tersebut dengan meminta jatah kepada para PKL saat bertugas. Hal itu setidaknya berdasarkan pengakuan pedagang yang berhasil ditemui koran ini.

      “Bisa seminggu sekali atau seminggu dua kali. Biasanya hari Sabtu kalau tidak, Minggu (meminta jatah-red). Kan di sini banyak PKL  nih. Jadi semisal mereka minta empat bungkus saya dan PKL lainnya patungan. Biasanya saya kena Rp 2.000 kalau tidak Rp 3.000,” ungkap salah seorang pedagang buah, Abay.

      Abay menambahkan, petugas Tramtib Ciledug biasa beroperasi pada siang hari, yakni mulai sekitar  pukul 13.00 WIB. Dengan begitu, para PKL lebih memilih berdagang pada sore hari hingga larut malam. “Jika sore sampai malam kan enggak ada Tramtib mas,” kata dia.

      “PKL yang nekat berdagang pada pagi hari juga ada. Seperti saya ini, jika nanti siang ada Tramtib ya saya paling tutup. Gerobak saya naikkan ke trotoar. Setelah Tramtib pergi baru saya buka lagi deh mas,” jelas Abay.

Hal senada juga disampaikan pedagang soto, Cak Mun yang mengaku kerap didatangi oknum petugas untuk meminta jatah. “Ya sudah biasalah Mas,” kata Cak Mun. Pedagang soto dari Jawa Timur ini menambahkan, pihaknya bukannya tidak pernah dipanggil dan diberikan arahan, namun  hal itu katanya terkait urusan perut.

       Satelit News yang melakukan pengamatan juga melihat hal yang sama seperti dikatakan para pedagang. Ketika aparat Tramtib melakukan penertiban, para PKL ini memang menutup dagangannya ataupun menaikkan gerobak dagangannya ke trotoar dan menutupinya dengan spanduk, namun setelah petugas meninggalkan lokasi, para PKL ini mangkal lagi ke lokasi semula.

      Sementara Kepala Tramtib Ciledug,  Sahri saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/5) menyatakan, pihaknya memang sedikit kesulitan menertibkan keberadaan PKL di jalan raya tersebut. Tetapi katanya, pihaknya akan terus melakukan monitoring. “Akan  selalu saya pantau,” ujarnya.

      Dikonfirmasi adanya jatah yang diminta oleh oknum anggotanya, ia menyangkal tudingan itu. Petugas Tramtib Kecamatan Ciledug, terangnya dilarang keras melakukan pungli berbentuk apapun. “Saya akan tindak tegas jika ada anggota yang ketahuan melakukan pungli.” katanya menegaskan.

      Sahri menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengumpulkan kembali semua pedagang. Hal ini untuk mengantisipasi menjamurnya PKL menjelang puasa. “Masalah waktu masih kita rapatkan dengan anggota lainnya,” pungkasnya. (mg30/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.