Tangsel Darurat Narkoba
PAMULANG,SNOL–Kota Tangsel disebut Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat, sebagai kota yang darurat narkoba. Pemkotnya pun diminta ikut berperan aktif dalam penanggulangan kasus tersebut. Kepala BNN Tangsel Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hari Istu menyebutkan, data yang dihasilkan dari lapangan cukup mencengangkan.
Pasalnya, di Tangsel, anak-anak tingkat SMA sudah banyak yang menggunakan narkoba berbagai jenis.
“Dari data sampling pada 2014, dari sepuluh sekolah SMA, delapan diantaranya positif ditemukan siswa yangmenggunakan narkoba,” ujar Heru, Senin (4/5). Sementara, dari ke delapan sekolah tersebut, 3 sampai 12 siswanya positif menggunakan narkoba.
Menurutnya anak-anak terbilang masih belia itu sudah mencoba berbagai jenis narkoba. Baik jenis narkoba obat-obatan seperti ekstasi, ganja, hingga heroin. Bahkan, sebagian anak mengakui dirinya telah menggunakan sejak masih duduk dibangku SMP.
Mirisnya, diantara pemakai narkoba bukan hanya sebagai pengguna, namun ada juga yang menjadi pengedar. “Kami temukan seperti itu, saat kami tanyakan dan membuka handphonenya berbagai pesan yang ada membuktikan bahwa mereka menawarkan barang,”ungkap Heru.
Data lain yang dikumpulkan BNN Tangsel, pada tahun yang sama diambil juga sample dari 7 kecamatan. Data pengguna narkoba dari masing-masing polsek diperoleh untuk Kecamatan Serpong Utara 14 orang, Serpong 46 orang, Pondok Aren 59 orang, Ciputat Timur 28 orang, Ciputat 90 orang, Pamulang 61 orang, serta Setu 17 orang.
“Sehingga total ada sekitar 315 pemakai narkoba di 2014 di Tangsel. Data itu jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang tidak diketahui. Sistemnya seperti fenomena gunung es saja, mengkhawatirkan,”katanya.
Heru pun memprosentasekan, dari data-data yang ada seperti Pondok Aren mencapai 19 persen, Serpong 15 persen, Ciptim 9 persen, Pamulang 19 persen, Setu 5 persen dan Serut 4 persen. Data diolah pada kurun waktu Januari hingga Juni 2014.
“Untuk tahun ini belum, kami akan buat tes urin lagi ke sekolah-sekolah namun tahun ini tataran SMP. Hanya belum diketahui berapa jumlah sekolah yang akan di libatkan,” tuturnya.
Dengan adanya temuan ini, Heru mengajak kepada seluruh masyarakat Tangsel khususnya, agar mau membentengi dan melaporkan bila ada keluarga ataupun tetangga yang sudah tercandu. Mereka yang menjadi pecandu tidak dipenjarakan, namun justru akan di rehabilitasi oleh BNN.
Dilain pihak, diungkapkan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengakui , Tangsel darurat narkoba. Dia mengatakan, terjadinya keadaan memprihatinkan seperti ini karena belum maksimalnya semua peran penegak hukum, masyarakat, pemda, dan juga seluruh pihak yang harus bersama memerangi narkoba.
“Kami mengajak kepada lapisan masyarakat agar menjaga lingkungan. Kembali meningkatkan fungsi RT dan RW memberlakukan jam tamu satu kali dua puluh empat jam wajib lapor,” ujarnya. (pramita)