Sebulan, 12 Orang Diserang DBD
LEBAK,SNOL– Sedikitnya, 12 orang warga Kampung Pasir Jati RT.01 dan RT.03/05, Kelurahan Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung, derita Demam Berdarah Dangue (DBD). Hingga saat ini, belum ada tindakan konkrit dari Pemkab Lebak, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) yang terkesan tutup mata dengan kejadian itu.
Menurut Malik (64), Ketua RT.01 Kampung Pasir Jati, ada 12 orang warganya yang terkena DBD terhitung dari akhir bulan Maret sampai sekarang. Tiga orang diantaranya masih dirawat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, yakni Selvi (16), Usep (10), dan Wati (2). Sedangkan sembilan orang lainnya sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing dan menjalani rawat jalan.
“Saya datang ke Puskesmas satu kali dan datang ke kelurahan sudah dua kali, untuk melaporkan kejadian ini. Kenyataannya, sampai hari ini (Rabu, 22/4,red) belum juga ada tindakan antsipasi, agar tidak menyerang warga lainnya,” kata Malik, Rabu (22).
Pemkab Lebak seharusnya tidak “tutup mata” dan segera mengambil tindakan atas kasus tersebut. Dia memprediksi akan ada korban lainnya jika Pemkab atau Dinkes tidak segera melakukan tindakan cepat. Minimal, melakukan fooging (pengasapan) di daerahnya, jangan menunggu ada yang meninggal dulu baru bertindak.
“Kami sangat berharap bantuan Pemkab, untuk melalukan pengasapan atau seperti apalah. Khawatir, warga disini semakin banyak yang terkena DBD. Saya, beserta warga lainnya sudah sering melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Kenyataannya, masih ada yang terkena DBD,” tambahnya.
Seorang warga yang anaknya terserang DBD, Muhamad Nur (40) mengatakan, anaknya dirawat selama tiga hari di RSUD Adjidarmo. Hasil diagnose atau pemeriksaan pihak rumah sakit, anaknya terkena gejala DBD. Ia bersama Ketua RT, langsung melaporkan hal tersebut kepada kelurahan. Tapi, tidak ditanggapi serius.
“Kalau anak saya tidak terlalu parah, kata pihak rumah sakit juga baru gejala. Tapi, tetangga saya yang lebih parah sampai muntah darah, dan sekarang masih dirawat di rumah sakit. Saya dengan pak RT sudah datang ke kelurahan, sudah dua kali malah. Belum ada tanggapan, saya berharap besar pihak Dinkes segera melakukan tindakan cepat,” harapnya.
Sementara, seorang dokter di RSUD setempat yakni, dr. Maria Lusiya membenarkan, ada pasien dirawat akibat terkena gejala DBD. Tapi, belum bisa dikatakan positif. Karena, Dengue Hemoragi Fever (DHF), trombositnya turun dan tidak bermakna, masih gejala saja. Untuk kepastian posisif atau tidaknya, masih melakukan pemeriksaan lanjutan.
“Kami masih melakukan pemeriksaan lanjutan kepada pasien. Jadi, belum bisa memastikan positif atau tidaknya terkena DBD. Yang pasti, bisa dikatakan masih gejala,” tandasnya. (mg29/mardiana/jarkasih)