Pemkot Ingin Gandeng Uni Eropa
BANDUNG, SNOL—Momen Konferensi Asia-Afrika (KAA) tidak disia-siakan Pemkot Tangerang untuk menarik minat pihak luar negeri ke Kota Tangerang. Bahkan, Pemkot mencoba menggandeng Uni Eropa untuk bekerjasama dalam penanganan permasalahan kota.Walikota Tangerang Arief R Wismansyah telah bertemu dengan Programme
Manager Uni Eropa untuk ASEAN, Dr. Bruno Maestracci, di sela acara Asia Africa City Summit (AACS) di Bandung, Rabu (22/04). Arief menjelaskan, perwakilan Uni Eropa siap membantu Pemkot Tangerang dalam hal penanganan permasalan kota yang terangkum dalam Emergency Management Programme. Program tersebut nantinya akan menjadi semacam panduan strategi (guidance strategi) penanganan masalah kota.
“Kita sebenarnya juga sangat membutuhkan skema penanganan masalah kota secara menyeluruh, terutama terkait penanganan bencana banjir dan transportasi,”jelasnya. Karenanya, diharapkan dengan adanya Emergency Management Programe tersebut, setiap program pemerintah daerah bisa menghasilkan dampak serta manfaat kepada masyarakat secara efektif. “Jadi setiap persoalan kota bisa ada formula pemecahananya secara tepat,”imbuhnya.
Kota Tangerang jelasnya, sebagaimana kota metropolitan lain, masih harus menghadapi berbagai persoalan perkotaan mulai dari sampah, kemacetan, banjir sampai pengangguran. Oleh karenanya diperlukan skema yang tepat dan efisien untuk memecahkan berbagai persoalan tersebut. Namun demikian, Walikota menyampaikan bahwa penawaran tersebut masih dalam tahap penjajakan. “Nanti kita akan adakan pertemuan lagi untuk mendalaminya,” ucapnya.
Selain itu, Arief menjelaskan, Kota Tangerang sangat membuka lebar masuknya investor untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Kota Tangerang sekaligus sebagai bagian dari langkah percepatan pembangunan.
Misalnya saja untuk kereta Api Ekspres Bandara Soekarno – Hatta yang akan terealisasi awal tahun depan. Dibutuhkan investasi dalam bidang infrastruktur apalagi kini Pemkot terus menambah beberapa ruas jalan untuk mengatasi kemacetan.
Begitu pula dalam bidang jasa yang akan ditingkatkan selain industri. Pasalnya, pendapatan nomor kedua di Provinsi Banten yakni dalam bidang jasa. Sebab, Kota Tangerang telah masuk dalam kategori kota seribu industri. Untuk hal lainnya, Pemkot Tangerang akan membangun fasilitas publik seperti taman yang dilengkapi Wifi dan pembentukan komunitas warga. Melalui komunitas warga, Pemkot ingin melibatkan peran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan hal lainnya.
“Komunitas warga ini telah banyak terbentuk dan hal ini yang menjadi kekuatan Pemkot dalam membangun kota dan menjadi pilihan dalam KAA sebagai smart city,” ujarnya sesaat akan menghadiri acara AACS di Bandung.
Dalam AACS, Arief akan menjadi narasumber berkaitan dengan smart city dengan mengangkat program Tangerang Ayo. Acara Asia Africa City Summit (AACS) 2015 yang digelar sejak Rabu hingga Kamis diikuti 24 Walikota di benua Asia dan Afrika. Hadir pula Perdana Menteri Mesir H.E Ebrahim Mehleb dan 400 peserta lainnya yang terdiri dari Walikota di Indonesia dan pakar perguruan tinggi yang membahas mengenai masalah dan solusi kota-kota menuju smart city. (mg28/made)