Benyamin Dicoret, Airin Melenggang

SERPONG,SNOL—Partai Demokrat menyelesaikan proses penjaringan bakal calon Walikota-Wakil Walikota tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tangerang Selatan. Partai berlambang mercy biru itu meloloskan tujuh nama, termasuk Airin Rachmi Diany, untuk dibawa ke tingkat DPW Banten. Benyamin Davnie yang juga Wakil Walikota Tangerang Selatan dicoret dari daftar bakal calon (balon).

Ketua Tim Penjaringan Partai Demokrat, Arwan Simanjuntak mengatakan keputusan tidak meloloskan Benyamin Davnie diambil dalam rapat pleno yang digelar Selasa (21/4) malam di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Tangsel, di Kecamatan Serpong. “Aturan penjaringan di Partai Demokrat jelas. Setiap bakal calon harus hadir langsung saat mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran. Tapi pak Benyamin tidak hadir saat mengembalikan formulir makanya kita tidak luluskan dalam verifikasi administrasi ini,”ujar Arwan, kemarin.

Diketahui, pada saat pengambilan formulir penjaringan balon, Ben hanya diwakili oleh adik iparnya yaitu Hendi. Begitu juga saat akan mengembalikan formulir pendaftaran, Hendi kembali menjadi utusan dengan alasan Benyamin Davnie sedang sakit.

“Persyaratan datang langsung ke partai ini untuk melihat keseriusan para kandidat. Jadi ini sudah keputusan bersama saat pleno,” ungkapnya.

Selain tidak meloloskan Benyamin, dalam rapat pleno tersebut diumumkan juga tujuh nama yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Yakni Anggota DPRD Provinsi Banten Ivan Ajie Purwanto, Anggota DPRD Kota Tangsel Gacho Sunarso, PNS di Kabupaten Tangerang Arsid, Ekonom Ikhsan Modjo, Dewan Pembina Barisan Relawan Tangsel Heri Gagarin, Mantan Pjs Walikota Tangsel Shaleh MT, serta Ketua DPD Golkar Tangsel yang juga Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.

Ketua DPC Partai Demokrat Tangsel, Yansen AH Tambunan mengatakan tahapan selanjutnya adalah menurunkan tim untuk melakukan penilaian terhadap tujuh kandidat tersebut.

“Nanti akan ada tim yang melakukan survei terhadap semua kandidat. Kita perlu data soal elektabilitas dan popularitas kandidat,” paparnya. Dia mengatakan, tim penjaringan juga menerima data survei dari masing-masing kandidat.

Misalnya ada kandidat yang sudah melakukan survei terhadap dirinya sendiri juga menjadi data tambahan bagi tim penjaringan. “Yang pasti lembaga survei yang dipakai harus kredibel dan bisa ditanggungjawabkan, agar bisa menjadi data tambahan bagi kami,” ujarnya.

Sementara terpisah, saat dikonfirmasi langsung mengenai namanya dicoret dari penjaringan Partai Demokrat, Ben memilih enggan berkomentar. “No comment,” singkatnya pada saat membalas pesan di Blackberry Messenger nya. (pramita/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.