Polres Endus Indikasi Perdagangan Manusia
PANDEGLANG,SNOL–Seorang pemuda sebut saja Mr.G asal Pandeglang, nekad memperjual-belikan temannya sendiri sebut saja Miss.R, kepada pria hidung belang yang kerap meminta dan memesan wanita PSK kepadanya. Transaksi esek-esek itu hanya dilakukannya melalui telepon selulernya, bersama pria yang membutuhkannya.
Hal itu terungkap saat jajaran anggota Polres Pandeglang melakukan razia penyakit masyarakat (Pekat) ke sejumlah hotel. Dalam operasi kali ini, Kapolres Pandeglang AKBP Widiatmoko turun langsung memimpin operasi.
Puluhan penghuni dan tamu hotel di wilayah Pandeglang, sontak berhamburan saat puluhan anggota kepolisian melakukan pemeriksaan ke kamar-kamar hotel yang menjadi target operasinya, Sabtu (18/4) malam. Alhasil, sekitar 5 pria dan 4 wanita digiring ke Mapolres untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolres Pandeglang AKBP Widiatmoko menyatakan, ada indikasi perdagangan manusia. Dimana para wanita berusia antara 18 – 25 tahun “maen” di hotel yang sebelumnya mereka dipesan melalui Short Massage Servis (SMS) dan BlackBerry Messenger (BBM).
“Kami masih dalami kasus ini. Jika terbukti terjadi perzinahan, akan kami tindak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” kata AKBP Widiatmoko, Sabtu (18/4) malam.
Selain prostitusi dan asusila, yang menjadi target operasi kali ini yaitu narkoba, teroris dan prilaku lainnya yang diduga akan mengancam kondusifitas daerah. Pihaknya juga sempat menemukan sebuah plastik kecil berisi serbuk, yang diduga sabu-sabu. Tapi ternyata hanya obat kuat Viagra milik seorang tamu hotel.
Lebih lanjut pria yang dikenal hobi berkuda ini menyatakan, operasi semacam itu akan terus dilakukannya dan akan meluas ke kamar kos-kosan yang juga kerap diduga sebagai tempat prostitusi dan para pengguna narkoba. “Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan petunjuk dan arahan Pak Kapolda Banten. Untuk menciptakan keamanan, kenyamanan dan kondusifitas di Banten, khususnya Pandeglang,” tambahnya.
Pantauan di lokasi, selain memeriksa kamar hotel, polisi juga memeriksa daftar tamu hotel, seluruh ruangan yang ada di Hotel, termasuk kamar mandi, loteng, gudang dan beberapa ruangan lainnya. Khawatir, dijadikan tempat persembunyian oleh para oknum dan pelaku asusila.
Bahkan, AC, lemari, kasur dan seluruh peralatan yang ada di kamar hotel tak luput dari pemeriksaan. Semua tamu hotel diperiksa KTP, identitas diri lainnya, tas, kantung baju dan celana, serta peralatan lainnya yang dibawa oleh penghuni kamar hotel tersebut.
Di Mapolres, satu persatu mereka ditanya dan dimintai keterangan, serta maksudnya berada di hotel tersebut. Bahkan, seluruh HP dan alat komunikasinya disita. Didapati, salah satu HP milik mereka yang diamankan ke Mapolres, ditemukan bukti transaksi elektronik melalui SMS, serta beberapa gambar wanita ABG yang diduga menjadi sampel gambar untuk dikirimkan ke calon pemesannya.
Dalam SMS-nya tertulis percakapan “Nu baru aya teu (yang baru ada gak) ? kirim fotonya” “Kin upami aya dikabaran pa … (nanti kalau ada dikabarin pa)”.
Pemilik HP sebut saja Mr.G mengakui bahwa itu adalah miliknya. Dirinya berdalih, SMS itu dikirim seseorang yang iseng kepadanya. “Ya, memang suka ada yang iseng minta cewek. Kalau ada saya kasih, tarifnya Rp250 ribu semalam (Short Time),” ujarnya, seraya mengaku, ia mendapatkan bagian Rp50 ribu dari cewek yang berhasil dibooking.
Pria berusia 30 tahun ini berdalih jika profesinya sebagai penyalur wanita bookingan karena tak memiliki pekerjaan pasti selama ini. Terkadang ia menjadi penjual duren, buruh atau kuli serabutan dan hal itu dilakukannya hanya untuk mencari tambahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pendalaman Polres Pandeglang, untuk mendapatkan bukti-bukti lainnya guna menguatkan pengungkapannya. (mardiana/jarkasih)