Abrasi Gerus 400 Hektar Lahan Tambak
TIGARAKSA,SNOL—Abrasi menggerus 400 hektar lahan tambak di pesisir Pantura Kabupaten Tangerang. Hal ini kian mengurangi jumlah lahan tambak yang awalnya ada 3400 hektar.
Kabid Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tangerang Dwi Retno Susilaningsih menuturkan, kurang lebih ada sekitar 400 hektar tambak hilang tergerus abrasi. Semula luas tambak di Kabupaten Tangerang ada sekitar 3400 hektar. “Sekitar 400 hektar tambak lenyap tergerus abrasi. Hal ini menyebabkan beberapa nelayan tambak bandeng dan udang vaname kehilangan mata pencaharian,” ujarnya kepada Satelit News, Jumat (10/4).
Perempuan yang akrab disapa Retno ini menjelaskan, rata-rata warga bekerja pada pengusaha tambaknya dan bukan sebagai pemilik langsung. “Kalau yang kebingungan kena abrasi ya para pemilik tambak, para pekerjanya sih bisa berpindah lokasi ketika terkena dampak. Misalkan bekerja lagi pada orang lain atau mungkin dia membuat tambak sendiri yang agak jauh dari pantai,” tandasnya.
Lanjutnya, pemerintah sudah mengupayakan bantuan kepada para nelayan tambak untuk tetap bisa membudidaya ikan. Misalnya dengan membuatkan hutan mangroove serta membangun break water yang fungsinya adalah sebagai penahan ombak.
“Daerah yang terkena itu di Kecamatan Teluknaga, Mauk dan Kemiri. Tapi yang paling parah di Kecamatan Kronjo, dekat pulau cangkir itu sudah habis terkena abrasi. Tapi pemerintah sudah membangun break water di sepanjang pantai tersebut. Itu sebagai bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tangerang Herry Wibowo menambahkan, pihaknya sudah berulang kali mengajukan surat ke provinsi untuk segera memberikan bantuan untuk meminimalisir dampak abrasi. Namun hingga kini belum mendapatkan respon yang baik. Padahal pemberian bantuan untuk pembuatan tanggul dan hutan mangroove merupakan tanggung jawab provinsi.
“Terakhir pada hari Rabu lalu kami sampaikan juga saat ada rapat dengan anggota Komisi II DPRD Provinsi Banten. Kami ingin yang terbaik buat mereka, karena jika mereka tidak memiliki penghasilan kami juga yang akan kerepotan,” pungkasnya. (mg27/aditya)