Ngumpet di Ban Pesawat, Mario Selamat
TANGERANG,SNOL—Hanya gara-gara ingin melihat Jakarta, Mario Steven Ambarita melakukan perbuatan yang tak disangka-sangka orang awam. Dia nekat menyusup dan bersembunyi ke dalam ruang sempit di dekat roda belakang pesawat Garuda Indonesia dari Pekanbaru tujuan Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa (7/4).
Mario menyusup dalam penerbangan GA-177 yang take off dari Bandara Sutan Syarief Kasim (SSK) II Pekanbaru. Beruntung, pemuda berusia 21 tahun itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dalam kondisi selamat meski mengalami pendarahan dari telinganya.
Senior Manager Garuda Indonesia, Ichsan Rosan mengungkapkan, Mario menyusup ke pesawat GA-177 di ujung bandara SSK II saat hendak take off. “Naik dari belakang, jadi nggak kelihatan,” kata Ichsan kepada JPNN beberapa saat lalu. Setelah ikut dalam penerbangan sekitar 1 jam 40 menit, pesawat yang ditumpangi Mario itu tiba di Bandara Soetta. Saat pesawat sudah parkir di apron, tiba-tiba Mario turun dari roda belakang. Petugas di apron Bandara Soetta pun kaget.
“Ketahuannya sudah di Tangerang. Petugas bandara langsung membawanya ke klinik dan mengecek kesehatannya,” ujar Ichsan. Kini, Mario masih menjalani perawatan di klinik Bandara Soetta. “Di bawah pengawasan otoritas bandara,” ujar Ichsan.
Aksi nekat Mario benar-benar membuat takjub. Dia menaiki pesawat yang bisa mencapai kecepatan hingga 500 mil per jam dengan ketinggian 34 ribu kaki. Dalam kondisi itu, seseorang bisa saja tak kuat menahan tekanan udara dan suhu dingin.
VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto menjelaskan kejadian bermula di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Selasa (7/4) siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Awalnya pria bernama Mario Steven Hambareta itu nekat menerobos pagar bandara dan masuk ke landasan.
“Dia menerobos pagar ke landasan sambil menunggu momen pesawat berhenti sejenak sebelum tinggal landas. Nah, di saat pesawat berhenti sejenak itu, ia lari dan masuk ke rongga roda pesawat,” ujar Pujobroto.
Pesawat terbang dan berada di udara selama sekitar 1 jam 10 menit. Selama itu pula, lelaki berusia 22 tahun tersebut berada di rongga roda pesawat. Kapal terbang kemudian mendarat pada sekitar pukul 15.15 WIB.
Petugas pemandu parkir pesawat menemukan Mario berada di luar pesawat usai kapal terbang itu baru saja tiba di landasan. “Pria itu jalan terhuyung-huyung. Petugas di dekatnya akhirnya menghampiri dan menangkapnya,” kata Pujobroto.
Mario kemudian digelandang ke dalam bandara. Namun karena kondisi kesehatannya yang kurang baik, pria itu dirawat di pos kesehatan bandara. “Dia diinfus dokter karena mengalami hipoksia atau kondisi simtoma kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Telinga kirinya berdarah. Jari-jarinya kelihatan membiru,” ungkap Pujobroto.
Beberapa jam kemudian, kondisi Mario membaik. Lelaki muda itu kemudian diperiksa oleh otoritas bandara. Pujobroto mengaku belum tahu bagaimana proses selanjutnya, termasuk sanksi apa yang akan diberikan.
“Saya tidak tahu karena hal itu merupakan kewenangan pihak bandara. Kini dia masih diperiksa,” tandas pejabat humas Garuda Indonesia tersebut. Dari hasil pemeriksaan, Mario mengaku sudah mempelajari cara menyelundupkan diri ke dalam pesawat.. Berdasarkan pernyataannya, Mario sering membaca cara masuk pesawat secara ilegal di media-media sosial. Selain itu, dia juga mempelajari kondisi di Bandara Sultan Syarif Kasim II.
Humas Polresta Bandara Internasional Soetta, AKP Endang Sutrisna menambahkan Mario diketahui berasal dari Bagan Batu Rokan Hilir Riau. Hingga berita ini ditulis, Mario masih dirawat intensif. (pramita/gatot/jpnn)