Server Belum Siap, Uji Coba Unas Online Molor
TANGERANG,SNOL—Uji coba ujian nasional computer base test atau Unas Online di SMA Negeri 1 Kota Tangerang, Rabu (1/4) molor selama tiga jam. Dijadwalkan berlangsung pukul 08.00 pagi, ujian baru dimulai pukul 12.00 wib.
Uji coba Unas Online dilakukan di tiga ruangan kelas SMAN 1Kota Tangerang. Para siswa sudah duduk rapi di bangku masing-masing sejak pukul 08.00 wib. Tapi baru pukul 11.00, server bisa masuk ke sistem pusat. Peserta kemudian mulai mulai mengisi soal ujian pukul 12.00 wib.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat meninjau lokasi uji coba mengatakan masih ada kendala dalam pelaksanaan try out tersebut. Salah satunya yakni data yang dimasukkan ke pusat tidak bisa tersambung ke server yang ada di sekolah. Menurut laporan, empat sekolah lainnya yang juga menggelar uji coba Unas Online mengalami masalah serupa. Empat sekolah tersebut yakni SMAN 8, SMA Yuppentek 1, SMKN 1 dan SMKN 3 Kota Tangerang.
“Maklum masih baru dan pagi mengalami kegagalan, jam 11 baru bisa connect jadi kemungkinan dimulai jam 12 siang ini,” ujarnya. Uji coba Unas Online akan berlangsung selama empat hari kerja mulai 1 April hingga 7 April. Arief menambahkan jika masalah server lambat tersambung masih terjadi dalam uji coba tiga hari berikutnya maka Pemkot Tangerang akan menggantinya dengan ujian manual. Demikian juga jika terjadi masalah pada server di hari pelaksanaan ujian nasional pada 13 hingga 17 April 2015.
“Kita antisipasi dengan ujian manual. Jangan sampai saat anak sedang mengisi soal ternyata sistem tidak bisa terbuka. Jelas ini akan mengganggu psikologis siswa. Seharusnya problem server bisa diantisipasi oleh pemerintah pusat,”ujar Arief.
Untuk melaksanakan Unas Online, SMAN 1 Kota Tangerang memiliki 89 unit komputer untuk 250 siswa. Jumlah komputer yang tak sebanding dengan siswa membuat pelaksanaan Unas Online di skeolah ini dibagi menjadi tiga shift.
Salah satu siswa SMAN 1 Kota Tangerang yang juga peserta uji coba, Iwan Kurniawan mengaku gelisah dengan peristiwa tidak berjalannya sistem. Ditambah lagi, dia tidak terbiasa berada di depan layar komputer terlalu lama. Itu akan mengganggu konsentrasinya saat menjawab soal.
Ia menuturkan ujian menggunakan kertas maupun online menimbulkan kkhawatiran serupa. Pada paper base test (PBT), kesalahan terjadi saat scanner Lembar Kunci Jawaban (LKJ). Kesalahan tersebut terjadi karena individunya lalai. Sedangkan kesalahan Unas Online terjadi pada sistem dan tidak bukan berasal dari human error melainkan dari sistem yang belum siap.
“Saya lebih khawatir problem computer base test karena kalau sudah gagal yah mengulang lagi dari awal,” cemasnya.
Ia menilai, seharusnya pemerintah tidak langsung memberlakukan sistem Unas seperti ini sebelum ada persiapan yang matang. Ia khawatir, dirinya dan rekan-rekan hanya dijadikan bahan percobaan pemerintah. Kalau berhasil dilanjut dan kalau gagal dihentikan.
“Kami sih sudah mempersiapkannya dengan matang, sudah baca-baca dari buku, kursus juga, kalau belajar pelajaran si sudah pasti,’ pungkasnya. (widiawati/gatot)