Rumah Produksi Kosmetik Palsu Digerebek di Ciputat Timur

CIPUTAT TIMUR,SNOL— Bagi kaum hawa berhati-hatilah dalam membeli produk kecantikan. Selasa (3/3), Unit Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Jakarta Selatan menggerebek sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kosmetik wanita di Jalan Menjangan 3 A Nomor 24 RT 01/03 Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel, Kemarin Pukul 08.00 WIB.

Penggerebekan dipimpin langsung Kepala Unit Krimsus Polres Jaksel AKP Riki Y Ariandi. Dia mengatakan, pemilik industri rumah tangga pembuat kosmetik palsu tersebut adalah MA (38). Pelaku merupakan salah satu lulusan sarjana ekonomi, yang berubah profesi menjadi pembuat kosmetik palsu yang berlebel merek ternama. Pelaku tertangkap tangan saat meracik dan mempalsukan kosmetik ilegal.

“Kita sudah melakukan penyelidikan sebelumnya, dan MA kita amankan karena memasulkan produk kosmetik. Di hadapan petugas, pelaku mengaku telah membuat home industry secara terselubung selama 3 tahun,” jelas AKP Riki.

Pada penggerebekan itu, petugas menemukan ratusan alat dan bahan kosmetik. Diantaranya berupa sampo, conditioner, alat lulur, sabun, dan obat kecantikan lainnya yang akan diedarkan ke sejumlah salon di wilayah Ciputat, Depok dan Tangerang.

Selain itu, petugas juga berhasil menemukan sedikitnya 34 drum berisi bahan pembuatan obat siap edar.

AKP Riki menjelaskan, pelaku membeli bahan kimia pembuat kosmetik palsu dari sejumlah pabrik. Kemudian, dia meracik semua kosmetik palsu. Setelah itu, barang dipasarkan ke pasar tradisional. “Hanya ada satu karyawan MA, dia bekerja sebagai buruh yang mengantarkan obat kosmetik palsu itu,” ujarnya.

MA cukup lihai dalam menjalankan bisnis yang mengancam kesehatan kaum perempuan itu. Pasalnya, semua aktivitas racikan obat kosmetik palsu ini dilakukan di dalam gudang rumahnya yang ditutup rapih. Bahkan, pelaku pun cenderung menutup diri, sehingga para tetangga dan lingkungan tempat tinggalnya kurang mengetahui kegiatan dan keseharian MA.

Kepada penyidik, MA mengatakan, setiap bulannya omsetnya mencapai Rp 7 juta. “Minimal Rp 7 Juta bahkan lebih, produk buatannya dijual ke salon atau toko kecanikan yang ada di Tangsel, Tangerang dan sekitarnya,” ungkap bapak dua orang anak ini.

Ditanya jumlah pekerja, MA mengatakan ada tiga orang yang suka membantunya. “Mereka membantu saya dalam menjual hasil produksinya ke toko atau salon langganan,” kata MA yang sudah 3.5 tahun tinggal di Menjangan.

Seorang tetangga MA, Nia mengatakan keluarga MA alias Azis dikenal dengan keluarga yang tertutup dan tidak bergaul dengan tetangga. “Tetangga gak ada yang tahu kalau di rumahnya memproduksi komestik ilegal, karena pintu rumahnya selalu dalam keadaan tertutup dan hanya terlihat beberapa orang bolak balik di rumah tersebut,” ungkapnya.

Tetangga tahunya dia jualan pewangi, tidak menjual kosmetik illegal. “Kita gak pernah tanya-tanya, habisnya keluarganya tertutup, begitupula dengan istrinya yang merupakan seorang guru yang tak pernah bergaul dengan tetangga,” pungkasnya. (irm/bnn/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.