Investigasi RS Siloam Ditentukan Pekan Ini
TANGERANG,SNOL—Terkait kasus tewasnya dua pasien di Rumah Sakit Siloam Lippo Karawaci, Kabupaten Tangerang, Kementrian Kesehatan sudah melakukan investigasi. Rencananya hasil investigasi itu akan ditentukan pekan ini.
Demikian dikatan Mentri Kesehatan, Nila Farid Moeloek usai peresmian gedung pelayanan terpadu Dr. Adhyatama di RS Sitanala Tangerang, Kota Tangerang, Rabu (25/2). “Mulai hari ini kami bahas dan tentukan hasilnya. Saya kan baru terima laporan dari tim Kemenkes dan BPOM yang terjun ke lapangan kemarin,” kata Nila.
Nila menjelaskan, data hasil peninjauan lapangan Kemenkes dan BPOM akan disatukan dan ada beberapa hal yang perlu diteliti. Namun, ia menegaskan bila pihaknya akan bertindak tegas terhadap pihak yang salah dan sanksi akan diberikan sesuai dengan derajatnya.
“Kami akan memberikan hasil investigasi dan sanksi sesuai data yang kami teliti dengan kebenaran, bukan sekedar menentukan saja,” tegasnya.
Ia mencontohkan misalnya seperti sanksi kepada dokter bila memang terbukti tidak membaca petunjuk dari penggunaan obat tersebut. “Hal itu maka masuk malpraktek dan dokter bisa dikenakan sanksi,” jelasnya.
Selain itu, bila adanya kesalahan dalam pengemasan obat maka akan diserahkan kepada BPOM untuk memberikan saksi mulai teguran hingga pencabutan. Menkes juga mengatakan, bila pelayanan di RS tetap berjalan karena obat Buvanest telah ditarik hingga proses investigasi selesai. “Obat sudah ditarik. Jadi warga jangan ada yang khawatir,” tegasnya.
Sebelumnya, dua pasien di RS Siloam Karawaci diketahui meninggal yang diduga setelah diberikan Buvanest Spinal. Ternyata, Buvanest Spinal yang diberikan dokter kepada pasien, berisi asam traneksamat yang merupakan golongan antifibrinolitik sebagai mengurangi pendarahan, bukan bupivacaine. Atas kasus itu, BPOM Pusat telah membekukan izin edar obat Buvanest Spinal dan meminta PT Kalbe Farma menghentikan fasilitas produk larutan injeksi. (uis/aditya)