Petani Kecamatan Mauk Rugi Ratusan Juta

MAUK,SN—150 hektar sawah di Desa Tanjung Anom Kecamatan Mauk terendam banjir hingga berakibat gagal tanam. Musibah ini membuat petani di wilayah tersebut sengsara, karena mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Bahkan mereka rela menjual harta benda dan hewan ternak untuk membeli bibit padi lagi.

            Petani Desa Tanjung Anom, Atib mengaku sudah dua kali menanam padi dalam sebulan ini namun terendam banjir hingga mengakibatkan gagal tanam. Bahkan bencana banjir juga membuat petani Desa Tanjung Anom merugi hingga ratusan juta rupiah.

            “Kami sudah tidak sanggup untuk menanam padi ketiga kalinya, karena sudah rugi ratusan juta,” keluhnya kepada Satelit News, kemarin.

            Atib menambahkan, sudah banyak para petani yang mengeluh dan mengharapkan bantuan dari Pemkab Tangerang terkait kerugian yang dialami oleh petani. Pasalnya untuk membeli bibit dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, para petani terpaksa menjual barang berharga hingga hewan ternak.

            “Saya bahkan sampai jual TV buta beli pupuk. Untuk itu kami berharap ada bantuan dari Pemkab Tangerang, minimal ada bantuan pupuk atau bibit padi. Karena dalam jangka satu bulan, para petani sudah menanam padi dua kali dan sekarang tengelam lagi,” jelasnya.

            Atib menuturkan, untuk menanam padi dengan luas satu hektar sawah memerlukan biaya Rp3 juta. Saat ini Desa Tanjung Anom ada 320 hektar sawah milik petani dan yang terendam sebanyak 150 hektar.

            “Para petani untuk saat ini hanya pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa karena modal semuanya sudah habis. Kami juga khawatir kalau nantinya gagal panen, melihat cuaca seperti ini,” tandasnya.

            Wakil Ketua BPD Desa Tanjung Anom, Udin Selim mengatakan, saat ini memang para petani sedang krisis karena hampir semua barang-barang yang ada sudah terjual seperti kambing, motor dan benda elektronik lainnya. Hal itu demi kebutuhan sehari-hari serta persiapan menanam padi yang ketiga kalinya.

            “Sampai saat ini belum ada bantuan sedikitpun dari pemerintah, baik pupuk maupun bibit padi. Para petani mau tidak mau pinjam ke bank atau rentenir untuk bisa menanam padi lagi. Ada juga pinjam dengan sistem kalau panen harus setoran membayar dengan gabah hasil panen padi,” tandasnya.

            Kepala Desa Tanjung Anom Khaerudin menambahkan petani disini masih kebingunggan karena banyak sawah mereka yang gagal tanam akibat tergenang banjir beberapa waktu lalu. Ia juga mengakui daerahnya rawan banjir apalagi saat musim hujan. “Saya berharap masyarakat bersabar dan saya berusaha untuk mencarikan solusi atau bantuan ke para petani,” tuturnya

            Menanggapi kondisi ini, Camat Mauk Heru Ultari mengungkapkan akan segera meninjau ke lokasi dan siap membantu warga yang saat ini mengalami kesulitan. Ia juga mengaku daerah pesisir memang sering terjadi banjir dan air terus meningkat karena hujan terus menguyur tangerang.

            “Saya berharap para petani bersabar dan saya akan berusaha untuk membantu para petani,” pungkasnya. Sampai saat ini diketahui ada tiga desa lainnya yang sawahnya terendam banjir selain Desa Tanjung Anom, yakni Desa Marga Mulya, Desa Tegal Kunir Lor dan Desa Pekayon. (mg26/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.