KEK Tanjung Lesung Ditenggat Rampung 2018

PANDEGLANG,SNOL—Banten memiliki magnet baru dalam menarik investasi kakap ke Indonesia. Dibagian selatan provinsi yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, tersimpan segudang potensi bisnis kelas dunia yang bisa dikembangkan oleh para pemilik dana.
Potensi tersebut mulai dari pariwisata, ekonomi, industri dan berbagai potensi lainnya. Kawasan tersebut berada di Tanjung Lesung, Desa Tanjung Jaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.
Melihat potensi tadi, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2012 yang menetapkan Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pemerintah yakin dibukanya KEK Tanjung Lesung akan membawa efek domino ekonomi yang lebih luas, termasuk mempercepat aliran investasi di Banten, sehingga pada akhirnya memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menginginkan investor yang menangani Tanjung Lesung yakni PT Banten West Java Tourism yang merupakan anak usaha PT Jababeka Tbk, bisa mengembangkan beberapa destinasi wisata dalam jangka waktu tiga tahun, sehingga perekonomian masyarakat sekitar bisa tumbuh.
Jokowi menegaskan, destinasi wisata yang dibangun antara lain kuliner, fashion (hijab), kerajinan tangan (industeri kreatif) dan industri kepariwisataan. Selain itu, pelabuhan di sekitar Tanjung Lesung harus selesai dalam jangka waktu tiga tahun, agar wisatawan mudah menjangkau lewat jalan laut.
“Mulai sekarang harus bergerak baik Pemkab Pandeglang, Pemprov Banten, pemerintah pusat maupun investor,” imbuh Presiden, saat memberikan kata sambutan dalam peresmian KEK Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Senin (23/2).
Menurut Jokowi, KEK Tanjung Lesung sebenarnya sudah mulai dibangun sejak tahun 1991 silam oleh Joov Ave (Menteri Pariwisata dan Telekomunikasi saat itu) dan dikeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) tentang KEK Tanjung Lesung pada tahun 2013 lalu, sehingga tak boleh ada alasan proyek itu tidak berjalan.
“Makanya akan terus kami pantau. Apa saja yang dibutuhkan, sampaikan saja,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Menko Perekonomian yang juga Ketua Dewan Nasional KEK, Sofyan Jalil mengakui, pemerintah sudah menetapkan 8 KEK di nusantara, yakni KEK Sungai Mangki (Sumut), KEK Tanjung Lesung (Banten), KEK Tanjung Api (Sumsel), KEK Palu (Sulteng), KEK Bitung (Babel), Morotai (Malut), KEK Mandalika (NTB), dan KEK Maloi Batuta (Kaltim).
“KEK ini dibangun intinya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, karena peredaran uang akan tumbuh subur di sekitar wilayah tersebut, sehingga ini nantinya bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah-red),” papar Sofyan.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno, mengakui KEK Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 501 destinasi objek  wisata di Banten. Ia berharap tiap tahunnya ada sekitar 250 ribu wisatawan bisa datang ke Tanjung Lesung baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Rencananya KEK Tanjung Lesung ini memerlukan tenaga kerja sekitar 200 ribu orang. Kita berharap 70 persennya dari warga lokal,” ujar Rano, seraya mengakui KEK Tanjung Lesung sejalan dengan rencana pendirian Bandara Banten Selatan (Bansel) yang rencananya akan dibangun di wilayah Kecamatan Panimbang dan Sobang.
Direktur Utama (Dirut) & CEO PT Jabebaka Tbk, SD Darmono menyatakan, PT Banten West Java Tourism, anak usaha PT Jababeka Tbk secara resmi mengoperasikan KEK Tanjung Lesung. Proyek dengan nilai investasi Rp 4,83 triliun tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2022.
“Jika Bapak Presiden menargetkan 3 tahun destinasi wisata dan pelabuhan sudah dibangun, kami siap melaksanakannya, yang terpenting mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat,” papat Darmono.
Darmono juga berjanji, akan menjadikan destinasi wisata di Tanjung Lesung berskala internasional dengan jumlah wisatawan minimal 1 juta pertahun. Apalagi, Banten memiliki destinasi wisata lain seperti Keraton Banten lama, wisata Baduy dan lain-lain, yang tentu menarik minat para wisatawan,” jelasnya. (ahmadi/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.