Mabuk Miras Oplosan, Dua Gadis Tewas

Meninggal dengan Mulut Berbusa, Satu Orang Kritis
SERANG,SNOL Pesta minuman keras oplosan tiga gadis di Kota Serang berujung maut. Dua dara tewas dengan mulut berbusa. Satu berada dalam kondisi kritis di RS Kencana Kota Serang.

Afifah (19), Atifah (19) dan Asyifa (20), tiga gadis yang tinggal di Kampung Karundang, Kelurahan Tembong Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang keluar rumah pada Selasa (27/1) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka malam itu nongkrong di tempat Café & Karaoke Solide di bilangan Royal, Kota Serang.

Entah apa yang dilakukan di tempat hiburan malam itu. Namun kuat dugaan, jika ketiganya terlibat pesta miras oplosan. Ketiga remaja putri yang masih memiliki hubungan kekerabatan itu menenggak minum-minuman keras yang sudah dioplos dengan bahan-bahan lainnya yang belum diketahui jenisnya.

Satu jam kemudian, sekitar pukul 21.00 WIB, tepatnya di salah satu ruang karaoke tempat hiburan malam itu terjadi kegaduhan. Afifah (19), satu dari tiga gadis itu tiba-tiba menggelepar, mabuk disertai mengeluarkan busa dari mulutnya.

Kondisi itu membuat Atifah (19) dan Asyifa (20) panik. Dibantu sejumlah warga, keduanya membawa Afifah ke RS Kencana Kota Serang untuk diberikan pengobatan. Namun sayang, nyawa Afifah tak tertolong. Korban pun tewas di RS Kencana.

Di saat kesedihan akibat tewasnya Afifah muncul, tiba-tiba Asyifa juga mengalami peristiwa serupa. Dari mulutnya mengeluarkan busa. Korban pun akhirnya menjalani perawatan di RS Kencana.

Sedangkan Atifah yang belum merasakan efek dari miras oplosan tersebut dijemput oleh keluarganya sekitar pukul 24.00 WIB dari RS Kencana. Namun pada Rabu (28/1) pagi kemarin, sekitar pukul 06.00 WIB, sekujur badan Atifah membiru, kejang-kejang dan muntah-muntah.

Keluarga membawa Atifah kembali ke RS Kencana. Sayangnya, nyawa Atifah tak terselamatkan. Jasad Atifah pun dibawa keluarga ke rumah duka. Akan tetapi sesaat sebelum dimandikan, tim Forensik RSUD Serang men-jemput jenazah untuk dilakukan outopsi di RSUD Serang bersamaan dengan jasad Afifah. Sementara, hingga berita ini ditulis, kondisi Asyifa masih kritis di RS Kecana.

Irfan salah satu tetangga Atifah, mengungkapkan jika setiap harinya almarhum kerap keluar malam. Kerap dijemput oleh rekan-rekannya, atau terkadang dijemput taksi.

“Baru minggu kemarin kita menggelar pertemuan dengan pemuda untuk mengantisipasi kenakalan remaja. Namun tak disangka ternyata remaja putri yang menjadi korban kenakalan remaja,” sesal Irfan.

Irfan menyayangkan sikap orang tua korban yang seolah tak tahu menahu tentang anak bungsu dari lima bersaudara tersebut. Ia berharap kasus tersebut tidak terulang di Kota Serang. “Sebenarnya kami warga disini punya rencana menegur dia, tapi malah sudah meninggal duluan,” kata Irfan.

Sonia, orang tua dari Afifah, mengungkapkan terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada Rabu (21/1) sore pekan lalu. Kepada dirinya, Afifah yang merupakan anak tunggalnya tersebut mengaku sedang menganggur karena berhenti dari pekerjaan sebelumnya.

“Yang saya tahu, karena dia tinggal bersama saudara saya di Karundang sejak kecil, Afif udah lama gak kerja. Itu yang saya hafal,” jelasnya.

Sonia yang tak henti menitikkan air mata mengungkapkan, anaknya sempat berkomunikasi via telpon soal keinginannya tinggal bareng bersama. Ia sendiri baru mengetahui anaknya menjadi korban oplosan pada Selasa (27/1) malam sekitar pukul 21.45 WIB. Tapi kabar yang lebih membuatnya shok datang lima belas menit kemudian. Afifah dikabarkan telah meninggal dunia.

“Mamah suatu saat nanti Afif pengen tinggal sama Mamah, love you, love you Mamah. Dia sering berkata-kata manja sama saya,” kenang Ibu muda ini.

Dr Budi Suhendar, dari tim Forensik RSUD Serang, mengungkapkan pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian dua remaja putri ini. Namun katanya, secara kasat mata terlihat jika kedua remaja ini dari mulutnya mengeluarkan busa.

“Belum, kalau hasilnya belum tahu. Masih kita periksa, namun kalau dilihat secara kasat mata, di mulut kedua jenazah masih diketemukan busanya,” kata Budi.

Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arrizal Samelino saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan dugaan sementara kedua remaja tersebut tewas akibat menenggak miras oplosan. Meski demikian, pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan menunggu hasil dari outopsi yang dilakukan oleh tim forensik.

“Kita masih melakukan penyelidikan, masih meminta keterangan dari saksi-saksi,” kata Arrizal. (ned/riu/mg23/gatot/bnn/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.