Kata Hasto Ini Tokoh-tokoh yang Dilobi Samad dan Lokasi Pertemuan

JAKARTA,SNOL Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku pernah bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad di Apartemen Capital Residence, SCBD.

Pertemuan ini dilakukan untuk mengomunikasikan mengenai keinginan Abraham menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo.

‎Hasto pun mengajak para wartawan ke Apartemen Capital Residence setelah konferensi pers di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta. Ia mengaku mengajak wartawan karena ingin menunjukan tempat pertemuannya dengan Abraham.

“Pertemuan itu mau saya peragakan di mana terjadinya, ruangan di mana. Namun, mempertimbangkan penghuni yang memiliki privatisasi maka saya hanya mengatakan dalam jumpa pers,” kata Hasto dalam konferensi pers di Apartemen Capital Residence, Jakarta, Kamis (22/1).

‎Setelah itu, Hasto menjelaskan kronologi mengenai pertemuannya dengan Abraham. Awalnya, Hasto mengungkapkan pihaknya mendapatkan tawaran dari orang berinisial D1 yang berasal dari kalangan profesional untuk melakukan pertemuan dengan Abraham.

Setelah ada tawaran, Hasto menceritakan dia diundang untuk datang ke Apartemen Capital Residence. ‎Saat itu, Hasto yang didampingi oleh satu orang bertemu dengan Abraham.

“Di salah satu ruangan ada Pak Abraham Samad. Di meja ada buah. Buah untuk menyegarkan.‎ Kami tegang juga bapak Abraham bisa ditemui,” ujar Hasto.

Setelah ada pertemuan dengan Abraham, Hasto menyebut orang berinisial D1 itu rajin menghubungi dirinya. D1, sambung Hasto, memohon agar Abraham bisa mengikuti seluruh proses penetapan calon wakil presiden

“D1 rajin hubungi kami. Memohon AS bisa mengikuti seluruh proses penetapan calon wapres‎,” terangnya.

Kemudian terjadi pertemuan berikutnya yang berlangsung di Apartemen Capital. Dalam pertemuan ini, Hasto menyebut ada orang yang menyertai Abraham yaitu orang berinisial D2 yang merupakan sahabat pria asal Makassar itu.

“Pembicaraan dalam pertemuan ini lebih maju. Untuk mengabdi kepada bangsa maka posisi wapres sangat strategis,” ujar Hasto.

Hasto mengaku menyampaikan hasil pertemuan tersebut kepada Jokowi. Mengingat hal ini sangat penting dan strategis. “‎Pak Jokowi mangguk-mangguk,” ucapnya.

Setelah itu, Hasto menuturkan ada pertemuan Abraham dengan Jokowi yang dilakukan di bandara. “Didesain bertemu dengan Bapak Jokowi,” ungkapnya.

Kemudian, Hasto juga mengatakan dirancang pertemuan di hotel bintang 5 yang ada di Yogyakarta. Termasuk, pertemuan dengan mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono dan orang-orang yang ditunjuk menjadi menteri.

Namun, sebelum batas akhir pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, akhirnya Jokowi memutuskan untuk menunjuk Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden.

Keputusan ini diambil dengan memperhatikan realitas politik bahwa PDIP dalam mengusung pencalonan calon ternyata kurang untuk memenuhi ketentuan 25 persen suara atau 20 persen kursi. Sehingga, dilakukan kerjasama dengan parpol lain.

Dengan realitas politik seperti itu, Hasto mengaku PDIP harus mendengar masukan-masukan dari para ketua umum partai pendukung. Dari masukan itu, akhirnya Jokowi mengambil keputusan bahwa JK menjadi cawapresnya.

Hasto mengungkapkan Abraham sudah mengetahui bahwa dirinya gagal menjadi pendamping Jokowi karena sudah melakukan penyadapan. Bahkan, Abraham menyebut orang yang menjadi penyebab kegagalannya.

‎”Ketika saya ceritakan pada Abraham Samad, beliau mengatakan “Ya, saya tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan‎. Bahwa saya tahu yang menyebabkan kegagalan saya ini adalah Bapak Budi Gunawan”. Itu yang disampaikan saat itu,” tandas Hasto.‎ (gil/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.