Sampah Mengular di Pasar Curug
CURUG,SNOL— Tumpukan sampah bercampur air di kawasan pasar Curug Kecamatan Curug menimbulkan bau busuk dan sangat menyengat hidung. Bahkan sampah yang dihasilkan dari aktivitas para pedagang itu mengular di sepanjang jalan raya menuju lokasi transaksi jual beli tersebut. Kondisi itu terlihat pada Minggu (9/11) kemarin.
Setiap warga dan pengguna jalan raya yang melintas mau tidak mau harus menutupi hidungnya. Keberadaan sampah tersebut dianggap sangat mengganggu kenyamanan, lantaran bau tak sedap dan lalat yang mengerumuninya membahayakan kesehatan masyarakat.
Midun, pedagang yang berjualan sayuran di Pasar Curug mengeluhkan lambannya pengangkutan tumpukan sampah tersebut. Disamping baunya yang menyengat, palanggannya pun mikir dua kali belanja di warungnya. “Saya berharap sampah tersebut segera diangkat. Kalau bisa setiap pagi dan sore karena sampah-sampah tersebut sangat mengganggu konsumen atau pengendara yang lewat,” keluhnya.
Adanya sampah tersebut juga sangat mengganggu penguna jalan raya, karena kondisi sampah berserakan dan mengular di bahu dan badan jalan, bahkan hingga menimbulkan kemacetan terutama pagi hari dan siang hari.
Putri (17) salah satu pengunjung mengaku, bau tumpukan sampah yang berada di belakang pasar sangat mengganggu dan menjijikan. “Saya berharap petugas pasar atau pemerintah setempat segera mengatasi masalah itu, karena pasar Curug ini merupakan pusat perbelanjaan yang sangat ramai dikunjungi,” imbuhnya.
Senada diungkapkan Retno yang setiap hari melewati jalan menuju pasar Curug saat hendak pergi ke kantornya di Tigaraksa. Ia mengeluh karena setiap hari harus mencium bau sampah yang menyengat dan menjijikan.
Di tempat terpisah, Bupati Tangerang Ahmed zaki Iskandar juga mengakui jika keberadaan sampah saat ini tengah menjadi sorotan serius Pemkab Tangerang.
Di hadapan para pemuda dan mahasiswa serta masyarakat, Zaki mengajak masyarakat terutama pemuda untuk berpartisipasi dan berperan aktif mangatasi masalah lingkungan hidup terutama soal penanganan sampah.
Dahulu, kata Zaki, perjuangan veteran melawan para penjajah dengan seluruh jiwa raga untuk membebas kan diri dan memerdekakan Bangsa ini, sekarang musuh utama masarakat adalah sampah. “Mari kita berperang dengan sampah karena penjajah kita sekarang sampah. Mari kita bangun Kabupaten Tangerang bebas sampah,” imbuhnya saat mengisi acara dialog public bertema lingkungan hidup dan peduli veteran untuk menyambut hari pahlawan, yang digagas oleh HIMAPUTRA (Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Tangerang Utara) di Aula SMK N 2 Kabupaten Tangerang di Kecamatan Sepatan, Sabtu pekan lalu.
Menurutnya, Yang paling penting adalah sama-sama menjaga, dan pemuda adalah sebagai garda terdepan dan aktor pembangunan bangsa. “Mari kita lakukan langkah kecil, jaga lingkungan rumah kita dan sekeliling kita. Jangan kita melihat lalat disebrang lautan, tapi kita mengabaikan gajah yang ada didepan hidung kita,” tukasnya. (mg26/jarkasih)