Dirum PDAM Tirta Benteng Dilengserkan
TANGERANG,SNOL— Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengambil dua keputusan berbarengan terkait posisi direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang. Arief mengangkat Suyanto sebagai Direktur Utama PDAM TB dan memberhentikan Toni Wismantoro dari posisi Direktur Umum perusahaan plat merah tersebut.
Jum’at (7/11), Arief melantik Suyanto yang juga mantan Dirut PDAM Tirta Dharma Ayu Kabupaten Indramayu menjadi Direktur Utama perusahaan air minum dengan 27 ribu sambungan itu. Menurut Arief, pemilihan Suyanto yang berpengalaman menjadi direktur utama PDAM Indramayu itu didasarkan kepada hasil fit and proper test Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya ada lima orang yang direkomendasikan oleh Lembaga Psikologi Terapan (LPT) UI, yakni Suyanto, Dasep Sediana, Mas Bagus Taftayazi, Ahmad Saekhu dan Syarifudin. Namun, tim seleksi hanya merekomendasikan dua orang ke Walikota.
“Ya benar Dirut PDAM Tirta Benteng sudah kita lantik atas nama Suyanto. Pelantikan ini sudah berdasarkan hasil penilaian fit and proper test yang dilakukan oleh UI sebagai lembaga yang independen dan profesional,”kata Arief R Wismansyah, Jumat (7/11). Bukan hanya melantik direktur terpilih, Walikota Tangerang juga melakukan reorganisasi terhadap tubuh PDAM TB Kota Tangerang yang disesuaikan dengan aturan Permendagri No 2/2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM. Berdasarkan aturan tersebut, PDAM dengan sambungan air di bawah 30 ribu hanya boleh memiliki satu direktur. Dengan dasar itu, Arief memberhentikan dengan hormat Toni Wismantoro dari posisi Direktur Umum (Dirum).
Seusai pelantikan, Walikota langsung melakukan rapat terkait permasalahan dan program air bersih di Kota Tangerang. Dia menargetkan agar ada percepatan pelaksanaan air bersih.
“Kita sudah briefing dengan Direktur dan Dewan Pengawas PDAM. Ada banyak masalah yang kita bahas. Kita ingin Dirut langsung kerja supaya ada percepatan pelayanan air bersih kepada masyarakat,” jelasnya. Menurutnya, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan diantaranya pembenahan sumber daya manusia, banyaknya gugatan hubungan industrial dan masalah kekurangan air bersih di masyarakat.
“Saya tidak memecat dan tidak membatalkan SK Walikota yang terdahulu, tapi itu di Permendagri namanya reorganiasi karena menurut surat dewan pengawas bulan Juli ada dua dirut yaitu Dirum dan Dirum. Padahal notabenenya sambungannya masih dibawah 30 ribu,” jelasnya lagi.
Dia mengungkapkan, pihaknya sedang membahas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah diajukan. Saat ini RKAP tersebut sedang dikaji karena adanya beberapa temuan. RKAP yang awalnya sudah ditandatangani oleh dirinya, laba bersih sebesar 17 miliar. Tetapi Dirum PDAM waktu itu, Tony Wismantoro menyampaikan RKAP Perubahan dari 17 miliar turun menjadi 3,7 miliar.
“Bahkan sebesar 2,8 miliarnya juga sebagai uang muka, jadi laba bersihnya 900 jutaan. Untuk itu RKAP tersebut masih kita evaluasi. Saya juga bingung karena di akhir tahun ini harusnya mulai menyusun RKAP 2015, malah yang diusulkan RKAP Perubahan. Disitu juga ada tunjangan akhir tahun, kesejahteraan pegawai dan lainnya,” tuturnya.
Anggota Dewan Pengawas PDAM TB Kota Tangerang, Dodi Effendi mengatakan, perampingan jabatan direktur mengacu pada aturan Permendagri karena pelanggan PDAM TB saat ini baru 27 ribu. Pihaknya kemudian mengajukan surat usulan pelantikan dirut baru serta pemberhentian direktur umum ke Walikota. “Jadi kita kembalikan ke semula,” paparnya.
Ketika ditanya bagimana jika mantan Dirum PDAM, Toni Wismantoro mengajukan gugatan karena diberhentikan lantaran adanya perampingan jabatan tersebut? Dodi tidak mempermasalahkannya. “Itu hak dia, silahkan saja,” jelasnya.
Sementara, Direktur PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Suyanto setelah dilantik oleh Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, Jumat (7/11) pagi. Dia mengaku akan menjalani serius tugas-tugas dari jabatan yang diembannya.
“Yang jelas ini sebuah amanah, tentunya tidak bisa main-main. Begitu dilantik saya sudah diberi arahan oleh pak walikota terkait permasalahan yang perlu dibenahi,” katanya. Menurut Suyanto, hal awal yang akan dilakukannya adalah menyelesaikan Rencana Kerja Perusahaan (RKP) yang belum jelas karena ada perubahan anggaran. Selain itu juga penguatan SOTK, yang sebelumnya ada dua jabatan direktur, dirampingkan menjadi satu.
“Selanjutnya saya juga akan mengevaluasi wilayah-wilayah mana yang pelayanannya kurang bagus dan percepatan pelaksanaan air bersih dengan PT Moya,” ujarnya. Dia menambahkan terkait masalah penurunan kinerja PDAM selama dua tahun hingga mendapat disclaimer dari BPK RI, Suyanto tentu akan mengevaluasi hal tersebut. (uis/gatot)