Kepala SMA 1 Tangerang Bela Siswanya Soal Pesta Musik Berakhir Dugem

TANGERANG,SNOL SMAN1 Tangerang menanggapi kritikan masyarakat terhadap pesta musik ala dunia gemerlap yang digelar siswa-siswinya dengan dingin.

Pihak sekolah favorit di Kota Tangerang itu menyatakan pembelaan terhadap siswanya dengan kukuh berpendapat tak ada pelanggaran norma dalam DJ Party yang digeber Minggu (26/10) lalu.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tangerang, Prastowo menjelaskan pesta yang menghadirkan disk jockey (DJ) Yasmin itu sudah berdasarkan persetujuan pihak sekolah.

Kegiatan tersebut merupakan perayaan penutupan event final pertandingan futsal dan basket antar sekolah yang bertajuk Smanitra 12. Dalam Smanitra, panitia menyajikan mulai dari musik tradisonal hingga modern.

“Untuk yang modern memang menghadirkan musik DJ. Waktu rapat internal juga kita tanya DJ yang seperti apa dan kita bahas. Acara hiburan musik itu sudah terencana, tapi kita juga ada aturannya seperti tidak boleh ada rokok, tidak ada minuman keras dan tidak boleh melanggar norma-norma,” kata Prastowo kepada wartawan, kemarin.

Dia menjelaskan, dalam pesta meriah itu, ada dewan guru yang melakukan pengawasan bersama kepolisian dan memang tidak ada pelanggaran yang dilakukan. Menurut para siswa, kata Prastowo, kegiatan itu tidak melanggar norma sosial.

“Waktu malam itu ada protes yang masuk ke saya, keberatan dengan acara DJ karena melanggar norma dan tidak sesuai dengan motto Akhlaqul Karimah. Kemudian saya konfirmasi hingga akhirnya dihentikan. Masyarakat sekitar juga tidak berkenan dengan kegiatan itu. Tapi kalau menurut anak-anak ya wajar dan tidak melanggar karena segala aturan sudah mereka patuhi. Tapi namanya persepsi pasti berbeda kalau masyarakat tidak berkenan, ya kita hormati,” ujarnya.

Prastowo mengungkapkan, terkait peristiwa tersebut pihaknya sudah melakukan rapat untuk pembinaan kepada para siswa terkait munculnya kritikan dari masyarakat terhadap DJ Party yang mereka selenggarakan.

Seperti diketahui, acara dugem SMAN 1 Tangerang mendapatkan kritikan dari Majelis Ulama Indonesia, anggota DPRD Kota Tangerang dan mantan Walikota Tangerang Wahidin Halim karena dianggap melanggar motto Akhlakul Karimah.

“Kita lihat dulu yang mengatakan baik dan tidak baiknya siapa dulu. Kalau itu dianggap mencederai norma di kehidupan bermasyarakat ya kita minta maaf,” tuturnya.

Prastowo menjelaskan acara tersebut sudah mendapat izin dari Dinas Pendidikan dan Kepolisian. Acara itu juga dibiayai oleh sponsor sehingga pihak sekolah tidak mengeluarkan dana sepeser pun.

Sementara itu, sekitar pukul 13.00 WIB, di ruang Dinas Pendidikan Kota Tangerang berlangsung pertemuan antara sekelompok mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Tangerang Raya dengan Sekretaris Dinas Pendidikan, Kabid Pemuda Disporbudpar dan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tangerang.

Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu membahas acara yang telah berlangsung dan menuai kritikan dari berbagai pihak. Ketua HMI, Faridal Arkam mengatakan pada intinya pihak SMA Negeri 1 Tangerang tidak mengetahui bahwa acara tersebut mendapatkan respon negatif dari masyarakat.

“Kepala Sekolah sudah meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang yang merasa terganggu dengan adanya pagelaran musik tersebut. Kemudian kepala sekolah juga tidak tahu jika DJ Yasmin itu mantan model majalah dewasa,” ujarnya.

Faridal mengungkapkan Kota Tangerang adalah Kota Pelajar yang berakhlakul Karimah. Menurut mahasiswa UMT Tangerang itu seharusnya Akhlaqul Karimah harus hadir di setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat Kota Tangerang tanpa terkecuali pelajar.(uis/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.