Bocah Disabilitas yang Ditelantarkan Dititipkan Sementara

SERANG,SNOL Marwan (8), bocah penderita Down Syndrom yang ditelantarkan orang tuanya saat ini dititipkan Yayasan Kesejahteraan Nasional (Yakenas) Cabang Kota Serang.

Marwan tampak asyik bermain sepeda di lapangan depan bangunan Yakenas di Kampung Cipare Kota Serang, Senin (13/10).

Di dalam yayasan, terlihat beberapa orang dari Dinas Sosial Kota Serang tengah menyambangi guna mengetahui perkembangan Marwan. Mereka ditemani Ny Ulum, Ketua Yakenas Cabang Kota Serang.

Ny Ulum (38) menjelaskan, Marwan diantar oleh dua orang pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Banten pada Minggu sore (12/10).

“Saya tahu nama dia Marwan saat menuliskan namanya di buku, namun saat ditanya rumahnya dimana, dia enggan menjawab. Marwan mengerti apa yang saya tanya, tetapi dia gak bisa bicara,” jelas Ulum.

Dengan memasukkan foto Marwan ke media sosial, Ulum berharap ada orang yang bisa mengenali dan mengetahui keberadaan orang tuanya.

“Saya sengaja mengupload foto Marwan di facebook, berharap ada yang mengenalinya tapi hingga saat ini belum ada,” ungkap Ulum yang mengaku jika diperbolehkan mengurus Marwan, dirinya dengan senang hati akan merawat anak tersebut.

Ketua LPA Banten, Iip Syarifudin menuturkan, usai membuat laporan berita kehilangan, polisi yang piket juga mengaku pernah juga melihat Marwan. Menurut keterangan polisi, kejadian tersebut satu bulan yang lalu, Marwan diantarkan oleh seorang ibu yang menyerahkan Marwan ke Polres Serang.

“Jadi saat saya mengantar Marwan membuat laporan di Polres Serang, petugas ada yang mengenali dan mengatakan sebelumnya juga ada wanita paruh baya yang mengantarkan Marwan,” kata Iip.

“Saat itu kejadiannya malam hari, jadi Marwan menginap di Polres, namun saat datang pagi, Marwan sudah tidak ada di tempat tidurnya,” tukas Iip.

LPA banten akan terus mencari informasi keberadaan orang tua Marwan, namun jika selama tiga hari belum ada kejelasan, maka Marwan akan dipindahkan ke yayasan yang sesuai dengan kebutuhnnya.

“Marwan ini sulit bicara, salah satu faktornya karena ia pernah mengalami bibir sumbing dan trauma, namun dia mengerti dengan apa yang diungkapkan lawan bicaranya. Bahkan menulis dan berhitung juga sudah bisa,” tuturnya.

Sebelumnya, Rumah Sakit Sari Asih, Serang, dihebohkan dengan ditemukannya seorang anak yang ditelantarkan kedua orang tuanya. Bocah laki-laki berusia delapan tahun itu ditemukan telah beberapa hari tinggal seorang diri di lantai dasar rumah sakit.

Kondisi anak sangat memprihatinkan. Selain mengalami Disabilitas (kesulitan komunikasi) dan Tunagrahita, anak itu juga diperkirakan sudah satu minggu berada di rumah sakit dan baru Minggu (12/10) disadari keberadaannya sebagai anak yang ditelantarkan oleh pihak keamanan rumah sakit.

Dengan membawa tas berisi buku dan perlengkapan belajar lainnya serta baju sekolah lengkap dengan sepatu yang dipakai olehnya, ia hidup bermodalkan makanan pemberian orang. Pada seragam sekolah yang ada di dalam tasnya terdapat nama Taman Pendidikan Quran (TPQ) Darussalam. Anak yang ditelantarkan itu juga membawa mainan dan baju ganti yang dibungkus oleh plastik.(mg11/jarkasih/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.