Pekerja Tewas Tersembur Api Pesawat di Area Bandara

Kebakaran Saat Memotong Ekor Pesawat di GMF Bandara

BANDARA,SNOL Kecelakaan kerja terjadi di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Pekerja bernama Wanto (30) tewas dan Jamari (29) terkena luka bakar serius setelah tersembur api pesawat yang mereka potong.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ch Pattopoi menjelaskan peristiwa itu terjadi Minggu (12/10) siang sekitar pukul 13.20 WIB. Ketika itu Wanto dan Jamari tengah melakukan pemotongan badan pesawat di bagian ekor. Kemudian tiba-tiba saja pesawat yang sedang dipotong itu menyemburkan api yang sangat besar.

“Itu pesawat yang sudah tidak terpakai. Saat dipotong tiba-tiba bagian ekor mengeluarkan api dan langsung membuat kedua pekerja terbakar,” jelasnya.

Pekerja lain yang menyaksikan kobaran api langsung berusaha menyelamatkan kedua korban. Mereka pun mendatangkan mobil pemadam keba-karan yang memang selalu siaga di lokasi tersebut. Setelah api padam, korban langsung dievakuasi ke RSUD Tangerang.

“Penyebab kebakaran diduga karena masih adanya bahan bakar di bagian ekor pesawat, yang tersulut percikan api saat badan pesawat dipotong. Kita masih selidiki peristiwa ini,” ungkapnya.

Dokter Jaga IGD RSU Tangerang Dr. M Fiza mengatakan kedua korban mengalami luka bakar serius. Korban atas nama Wanto mengalami luka bakar hingga 100 persen, sementara korban Jamari mengalami luka bakar 45 persen dan kaki kirinya patah.

“Luka bakar parah dialami korban Wanto dan meninggal dunia pada pukul 16.15 WIB. Kalau Jamari saat ini dalam kondisi kritis masih dan mendapat perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Humas PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan membenarkan adanya kejadian peristiwa terbakarnya pesawat tersebut. Menurutnya, pesawat yang terbakar adalah bekas pesawat yang pernah dimiliki oleh Sriwijaya Air. Dia mengungkapkan, lokasi kebakaran ini terjadi di Garuda Maintenance Facility. kejadiaannya sekitar pukul 13.20 WIB dan sekitar pukul 13.50 WIB Unit Pemadam Kebakaran PT Angkasa Pura II telah berhasil memadamkan api.

“Kita mengerahkan sebanyak 20 orang petugas dan 2 unit kendaraan Pemadam Kebakaran. Penyelidikan lebih lanjut akan diserahkan pada instansi yang berwenang,” katanya.

Kejadian ini tidak mengganggu operasi penerbangan di Bandara Soetta. Atas kejadian ini PT Angkasa Pura II menekankan kepada semua instansi/perusahaan yang beroperasi di Bandara Soetta agar benar-benar meningkatkan perhatian dibidang Safety dan Security agar kejadian serupa tidak terulang.

Keman korban, Midun menjelaskan, kejadian terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Kedua temannya tersebut sedang memotong bagian ekor pesawat, tapi tiba-tiba saja pesawat itu meledak dan mengeluarkan percikan api.

Api tersebut langsung membakar bagian ekor dan mengenai kedua korban yang saat itu sedang bekerja. Pesawat bekas itu sendiri akan dipotong dan dipekerjakan oleh 15 orang.

“Saya shock banget mas, saya tidak menduga kejadian tersebut. Memang kejadiannya saat motong pesawat,” ucapnya sambil lirih. Jenazah korban meninggal rencana akan dibawa ke daerah asal Desa Selangit, Kecamatan Kelangenan, Cirebon.

Menurut Midun, Wanto sudah bekerja selama 10 tahun. Selama masa hidupnya, korban tewas dikenal sebagai orang yang baik, akrab dengan teman-temannya dan mudah bergaul. Begitupun, Jamari, dia adalah orang yang dikenal ramah dan pekerja keras.

“Kita sudah kabarkan keluarganya di kampung. Keluarga juga shock banget mas. Wanto sudah berkeluarga, dia memiliki satu anak yang masih berumur 7 tahun. Saya berharap Jamari yang saat ini masih dirawat juga diberikan kesembuhan,” ujarnya.

Vice Presiden Corporate Secretary GMF, Dwi Ajie mengatakan pesawat yang terbakar itu adalah pesawat Sriwijaya yang sudah dijual dr PT Sriwijaya ke PT Wira Jaya. Pada saat kejadian, sebenarnya tidak ada pemotongan bagian pesawat tapi hanya pengambilan interior saja yang dilakukan oleh 15 pekerja.

“Namun posisi kejadian berada wilayah GMF. Saat ini kewenangan pekerjaan pada PT Wira Jaya, sepertinya ada kesalahan komunikasi saja antara pekerja dengan perusahaan tersebut,” jelasnya.

Dia menambahkan, sebenarnya yang melakukan pengerjaan tersebut adalah perusahaan yang berpengalaman. Kalau dugaan sementara saat pemotongan masih ada sisa bahan bakar. Dan, pemotongan pesawat menggunakan alat khusus.

Kebakaran yang terjadi pada sebuah pesawat tak terpakai di area Bandara Soekarno-Hatta, juga pernah terjadi lima tahun lalu, tepatnya Juni 2009. Saat itu pesawat milik Globe Air tengah dipotong di area bengkel Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Bandara Soekarno-Hatta. Saat sayap pesawat itu dimutilasi, muncul percikan api yang menyebabkan kebakaran pada pesawat rusak tersebut. Tidak ada korban jiwa pada musibah itu, tetapi seorang pekerjanya terkena lidah api. (uis/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.