Macet Parah Bayangi Kawasan Bandara Soetta
Imbas PT Angkasa Pura II Tutup Pintu M1
TANGERANG,SNOL Kemacetan parah membayangi para pengguna jalan di sekitar wilayah Bandara Soekarno-Hatta, hari ini (7/9) menyusul keputusan PT Angkasa Pura II melakukan uji coba penutupan pintu M1.
Manajer Humas dan Protokol Bandara Soekarno Hatta, Yudis Tiawan menjelaskan, penutupan pintu M1 akan dimulai pukul 10.00 wib. Nantinya arus lalu lintas dari pintu M1 dialihkan ke parimeter selatan menuju ke depan karantina sebelum masuk ke dalam Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Yudis, pihaknya sudah memperbaiki jalur perimeter yang sebelumnya sempat menimbulkan kemacetan. “Akses Perimeter Selatan yang tadinya keluar di depan Puskesmas Benda, sekarang menjadi lewat karantina. Ini untuk mengatasi kemacetan,” jelasnya.
Yudis berharap jalur-jalur yang telah disampaikan dilintasi khusus pengguna menuju Bandara saja. Sementara untuk pengendara biasa yang melintas tidak melintasi rute ini melainkan melewati rute lain yaitu mulai dari pembangunan 3-Jl Juanda- Jl Husen Sastranegara-Jl Tol Sedyatmo.
“Kita lihat nanti, kalau dalam uji coba tidak ada kemacetan yang berarti, tentu sangat layak untuk dilanjutkan,” jelasnya.
Penutupan Pintu M1 harus dilakukan untuk pembangunan jalur kereta api Bandara. Saat ini, kata dia, Bandara sudah over capacity, sehingga harus dikembangkan. Namun dalam pembangunan pasti ada dampak kemacetan.
“Pasti akan terjadi macet, apalagi setiap harinya ada sekitar 4.000 kendaraan melewati Pintu M1 dimana 60 persennya cuma lewat, sedangkan yang penumpang hanya 40 persen. Ya kita harus sedikit berkorban,” ujarnya.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menyayangkan rute pengalihan yang ditawarkan PT AP II. Untuk masuk ke jalur Perimeter Selatan, kendaraan tetap harus memutar jauh melalui Jalan Marsekal Suryadarma dan jembatan depan Pintu M1. Akibatnya kemacetan akan terjadi di Jalan Marsekal Suryadarma.
“Jalur ini menambah jarak menjadi 14 km untuk menuju Bandara. Kalau jalur biasa hanya 6 km, artinya ada penambahan 8 Km. Kita pernah menawarkan untuk membuka jalur dengan memotong Perimeter Selatan dihubungkan dengan Jalan Pembangunan III , tapi tidak ditanggapi,” tukas Arief.
Menurut Arief, seharusnya ada beberapa hal yang memang harus diselesaikan sebelum penutupan pintu M1. Diantaranya penambahan jembatan di Rawa Bokor oleh kementrian PU Bina Marga dan juga percepatan akses Tol Kunciran – Cengkareng hingga masyarakat tidak terhambat walaupun M1 ditutup.
“Pemerintah Kota Tangerang akan melihat perkembangan penutupan jalan M1 Bandara Soekarno Hatta. Tidak perlu lama-lama melakukan uji coba. Dua hari juga cukup untuk melakukan kajian,”jelasnya.
Arief menegaskan menambahkan bahwa kepentingan Pemkot terkait pintu M1 adalah agar akses masyarakat tidak terputus. Dia berharap program terintegrasi ini dapat dijalankan bersama-sama baik pemkot, PT Marga Kunciran Cengkareng, PT Angkasa Pura, Otoritas Bandara, Pihak PT KAI, dan stakeholder lainnya termasuk Kemenpu dan Bina Marga.
“Itu sudah dibahas berkali-kali di sekretariat Wapres, kita lihat ujicoba besok,” tutupnya.
Kasatlantas Polres Metro Tangerang, AKBP Gunawan mengatakan siap mengamankan pengalihan arus lalu lintas di Pintu M1 Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Penutupan pintu sendiri berada di wilayah Polres Bandara Soekarno Hatat, tetapi imbas penutupan ada di wilayah Polres Metrro Tangerang.
“Untuk antisipasi pengalihan arus satuan lalu lintas metro Tangerang akan menempatkan anggota di titik-titik kepadatan arus lalu lintas. Itu diperlukan untuk mengarahkan pengguna jalan sesuai tujuan,” katanya.
Ada penambahan personil di beberapa titik yang diprediksi dilanda kemacetan. Seperti di tempat lokasi M1 jembatan Serong, Tanah Tinggi, Simpang 5, Simpang 3 Pintu air 10, Taman Taruna dan Pintu air 1.(uis/gatot/satelitnews)